Sikap setengah hati ini dinilai usai Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas memberikan pernyataan di sela-sela acara Pembekalan Caleg DPR RI Partai Demokrat, di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (11/11/2018) kemarin.
Ibas mengaku mengetahui ada kader partai yang mendukung pasangan calon (paslon) nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Syamsuddin Haris mengatakan, sikap ini mengesankan bahwa dukungan Demokrat kepada pasangan tersebut dilakukan secara terpaksa.
“Pernyataan Ibas mengindikasikan bahwa Partai Demokrat mendukung Prabowo-Sandi setengah hati. Mengapa? Karena SBY mendukung duet Prabowo-Sandi secara terpaksa,” tutur Syamsuddin, Selasa (13/11/2018) melansir Kompas.com.
• Satu Keluarga Tewas di Bekasi, RS Polri: Mayoritas Luka Ada di Leher
• RS Polri Kramatjati Belum Dapat Pastikan Penyebab Satu Keluarga Tewas di Bekasi
• Ini Alasan Bawaslu Minta KPUD Depok Tunda Pengumuman DPT Pemilu 2019
Menurut Syamsuddin, sikap Partai Demokrat itu tidak akan mengganggu koalisi Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan Prabowo-Sandi.
Namun, menunjukkan tidak solidnya koalisi tersebut.
“BPN tidak akan terganggu, hanya memang kurang solid dan tidak greget karena ada yang setengah hati mendukung,” kata Syamsuddin.
Ia menilai, sejak awal Partai Demokrat terlihat pesimistis serta dukungan yang diberikan untuk Prabowo-Sandi, menurutnya, untuk memenuhi ketentuan UU Pemilu yang mewajibkan parpol ikut mengusung pasangan calon. (Tribunnews.com/Kompas.com)