Pilpres 2019

Aksi Saling Sindir Dua Kubu Tim Sukses, Soal Ide Adik Prabowo Subianto Ingin Buat Uang Braille

Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo saat berbicara dalam seminar Fraksi Partai Gerindra MPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (28/3/2018).

"Jadi maaf ya ini menunjukkan kalau Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Maruf Amin yang mengkritik dan mentertawai terkait uang Braille, sangat below standar dalam pengetahuannya," kata Arief.

Penjelasan Bank Indonesia

BI mendesain uang rupiah agar para penyandang tuna netra bisa mengenali secara langsung besaran uang tersebut dengan meraba bagian pinggir kertas.

Uang pecahan Rp 100.000 mempunyai 1 blind code, Rp 50.000 mempunyai 2 blind code, Rp 20.000 mempunyai 3 blind code, Rp 10.000 mempunyai 4 blind code, Rp 5.000 mempunyai 5 blind code, Rp 2.000 mempunyai 6 blind code, dan Rp 1.000 mempunyai 7 blind code.

Dikutip dari siaran pers Direktorat Perencanaan Strategis dan Hubungan masyarakat BI pada laman itu, 28 Oktober 2011, bank sentral kemudian melakukan perubahan terhadap tiga pecahan uang rupiah tahun emisi 2004 lewat penambahan tingkat kekasaran kode itu agar lebih mudah dideteksi tunanetra.

Rinciannya, pertama, pecahan Rp20 ribu dengan blind code berupa dua buah empat persegi panjang yang semula tidak kasat mata (invisible) menjadi kasat mata dan terasa kasar bila diraba (cetak intaglio), terletak di samping kiri gambar utama pada bagian depan uang.

Kedua, pecahan Rp50 ribu, dengan blind code berupa dua buah segi tiga yang semula tidak tampak menjadi kasat mata dan terasa kasar, terletak di samping kiri gambar utama pada bagian depan uang.

Ilustrasi Uang. (ohayo)

Ketiga, pecahan Rp100 ribu, dengan blind code berupa dua buah lingkaran yang semula invisible menjadi kasat mata dan terasa kasar, terletak di samping kiri gambar utama pada bagian depan uang.

Pada 2016, Gubernur BI saat itu, Agus Martowardojo, memperkenalkan tujuh pecahan uang kertas emisi 2016 dengan desain blind code baru.

Posisi kode itu ada di tiap sisi uang dan kasar jika diraba. Bentuknya, pasangan garis pendek dengan posisi agak miring dan berdekatan.

Pertama, pecahan Rp100 ribu, dengan sepasang garis. Kedua, pecahan Rp50 ribu, terdapat dua pasang garis.

Ketiga, uang pecahan Rp20 ribu dengan tiga pasang garis arsir, keempat, pecahan Rp10 ribu dengan empat pasang garis yang berada di bagian pinggir bawah.

Kelima, pecahan Rp5 ribu dengan lima pasang garis. Keenam, pecahan Rp2 ribu dengan enam pasang garis, dan pecahan Rp1.000 dengan tujuh pasang garis.

"Penentuan kode tunanetra pada pecahan uang kertas Rupiah dilakukan oleh Bank Indonesia melalui konsultasi dengan PERTUNI (Persatuan Tuna Netra Indonesia)," demikian dikutip dari dokumen Cara Mudah Kenali Keaslian Rupiah Tahun Emisi 2016 yang diunduh dari laman BI.

Selain itu, disebutkan pula bahwa kode tunanetra itu merupakan amanat UU Nomor 19. (Tribunnews.com/Kompas.com)

Berita Terkini