"Saya tidak takut mengakui saya merasa tidak pantas saya menjadi imam salat, lebih baik saya ikuti orang yang lebih tinggi ilmunya dari saya," jelas Prabowo Subianto.
Menurut Prabowo Subianto dirinya sama sekali tak ada niat untuk berbohong ataupun berpura-pura soal kemampuannya dalam memimpin salat.
"Untuk apa saya bohong untuk apa saya pura-pura kepada kalian, Pak ustaz bagaimana ini? beliau jelaskan," tegas Prabowo Subianto.
Sudjiwo Tedjo Tanggapi Tantangan La Nyalla
Budayawan Sudjiwo Tedjo memberikan tanggapannya terkait tantangan La Nyalla Mattalitti kepada Prabowo Subianto.
Sudjiwo Tedjo menyinggung alat ukur yang digunakan dengan salah kaprah.
Sudjiwo Tedjo mengisahkan tokoh perwayangan yang berdebat soal termometer dan meteran.
Gareng mengatakan untuk mengukur panjang seharusnya digunakan alat meteran bukannya termometer.
"Mau ngukur panjang ya pake meteran. Jangan pakai termometer," tulis Sudjiwo Tedjo dikutip TribunJakarta.com laman Twitter pada Kamis (13/12/2018).
• Diminta Terawang Pemenang Pilpres 2019, Sudjiwo Tedjo Berikan Jawaban Ini
• Sudjiwo Tedjo Ungkap Sikap Politik di Pilpres 2019: Aku Ndak Dukung Siapa-siapa
Petruk kemudian membenarkan pernyataan Gareng, dan menjelaskan apabila termometer itu digunakan untuk mengukur suhu tubuh.
"Setuju, termometer itu untuk mengukur suhu tubuh," tulis Sudjiwo Tedjo.
Bagong dan Semar lantas menganggap perdebatan Gareng-Semar ditujukan untuk menentang pernyataan yang menyebut salat jadi alat ukur seorang pemimpin.
"Halah bilang aja mau 'mau milih presiden kok ukurannya bisa memimpin sembahyang atau tidak," tulis Sudjiwo Tedjo.