ITF Sunter di Mata Anies Baswedan: 'Kamar Mandi' Rumah yang Bisa Atasi Masalah Sampah di Jakarta

Penulis: Gerald Leonardo Agustino
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat memberikan keterangan usai groundbreaking ITF Sunter, Kamis (20/12/2018).

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK - Fasilitas pengelolaan sampah ITF Sunter yang bakal dibangun selama 3 tahun ke depan merupakan upaya Pemprov DKI Jakarta untuk lebih mandiri dalam pengelolaan sampah.

Sejak tahun 1989, sampah yang dihasilkan masyarakat Jakarta selalu dibuang ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang yang ada di Bekasi.

Pemprov memprediksi volume sampah di TPST Bantargebang bakal membludak di tahun 2021. Dengan begitu, DKI wajib punya fasilitas pengelolaan sampah mandiri.

Anies tidak mau sampah yang dihasilkan warganya selalu dibuang dan ditampung ke Bantargebang.

Anies bahkan menganalogikan pengadaan ITF Sunter ini seperti letak kamar mandi rumah.

Dituturkan Anies, warga Jakarta selama ini seperti tidak memiliki 'kamar mandi' yang dekat dengan rumah mereka sendiri.

'Kamar mandi' yang dianalogikan sebagai fasilitas pengelolaan sampah itu adanya malah jauh di kota satelit, kota Bekasi.

"Selama ini kita masih berpikir dengan cara yang lama, dulu kita juga begitu, rumah anda perhatikan kamar mandinya selalu di unjung, di luar belakang jauh, kalau malam-malam mau ke kamar mandi itu lewatin lahan dulu jauh, bukan bagian dari rumah, seakan-akan kamar mandi itu bukan bagian dari kehidupan kita," beber Anies.

Groundbreaking ITF Sunter, Anies: Ini Bakal Jadi Contoh Bagi Wilayah Lain di Indonesia

Apabila ITF Sunter sudah jadi, Anies menilai bakal ada perubahan terkait pengelolaan sampah yang menjadi salah satu masalah lingkungan terbesar di Jakarta.

Mantan Menteri Pendidikan itu memastikan sampah yang dihasilkan warganya bakal terkelola dengan baik, dan pastinya, secara mandiri: sampah yang dihasilkan orang Jakarta bakal dikelola orang Jakarta pula.

Pengadaan ITF Sunter berarti menempatkan 'kamar mandi' berdekatan dengan rumah sendiri, bahkan di dalam rumah sendiri.

"Begitu juga dengan kota ini, dulu kita kirimkan sampah itu jauh-jauh dari kota ini seperti rumah kita jaman dulu, sekarang kita letakkan di dalam kota dan kita pastikan semua terkelola dengan baik, rapih dan bersih," kata Anies penuh harap.

Anies mengatakan apabila Jakarta tidak segera memiliki fasilitas pengelolaan sampah sendiri, aktivitias pembuangan terakhir ke Bantargebang bakal berangsur-angsur menimbulkan permasalahan.

Salah satu yang bisa terjadi adalah pada Oktober 2018 lalu, di mana truk-truk sampah dari Jakarta sulit masuk ke wilayah Bekasi untuk mengantar sampah ke Bantargebang.

Halaman
12

Berita Terkini