Menurutnya, Menkeu Sri Mulyani telah bebohong mengenai capaian kinerja APBN 2018 yang dikatakan baru pertama kalinya mencapai target sejak 2011.
• Billy Syahputra Tak Curiga dengan Hilda Meski Banyak Hujatan, Nia Ramadhani: Cinta Gak Boleh Buta!
• Perjuangan Ade Jigo Terseret Tsunami, Lemas, Dengar Suara Orang Ceramah dan Merasa Tak di Dunia
• Chikita Meidy Pamer Kemewahan di Maladewa, Hotman Paris Sampai Pukul Meja dan Emosi Katakan Ini
Said Didu mengungkapkan, yang dimaksud terbaik dalam capaian kinerja APBN 2018 itu merupakan terbaik di era pemerintahan Jokowi.
Kendati demikian, capaian kinerja APBN itu bukanlah pertama kalinya terjadi.
Untuk itu, Said Didu menginginkan agar semua pihak jujur.
Kendati telah mencapai target APBN 2018 dan merasakan kegembiraan, seharusnya Sri Mulyani, lanjut Said Didu, harus melihat data objektif dan bukan menutupi data hasil kerja Menkeu Sri Mulyani di tahun 2007 dan 2008.
"Kegembiraannya harusnya dg data obyektif bukan menutupi data hasil kerja Bu Sri Mulyani juga di tahun 2007 dan 2008. Kecuali kalau memang ada arahan dari atasan beliau agar buat data "yang pertama" - itu jadi menyulitkan Bu SMI," tulis @saiddidu.
Dalam cuitannya itu, Said Didu juga menyatakan sebuah portal online yang memberitakannya dengan judul 'Said Didu Tuding Sri Mulyani Bohong Soal Kinerja APBN 2018', itu bukanlah dipelintir informasinya.
Said Didu menegaskan, informasi tersebut diungkapkannya agar seluruh masyarakat Indonesia jujur.
"Tidak juga. Memang saya ungkap masalah ini agar #kitasemuajujur," tulis @saididu.
Optimisme APBN di 2019
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati melaporkan kondisi perekonomian Indonesia yang sangat positif di tengah ketidakpastian perekonomian global akibat perang dagang AS dan Tiongkok.
"Untuk pertama kalinya APBN 2018, pendapatan negara mencapai 102,5%. Target awal Rp1.894,7 triliun dan tercapai Rp1.942,3 triliun," tegas Sri Mulyani dilansir dari kemenkeu.go.id.
Perekonomian diperkirakan tumbuh sekitar 5.15% dan inflasi terkendali rendah di angka 3.13%.
Tidak hanya itu, defisit anggaran juga sangat rendah yaitu 1.76% serta keseimbangan primer menuju positif yang menurutnya merupakan kondisi pembalikan dari sebelum tahun 2012 yang selalu positif.
Selain pendapatan, belanja negara pun menunjukkan peningkatan yang baik. Tahun ini belanja negara mampu mencapai 99.2%, dimana tahun lalu hanya mencapai 94,1%. Salah satu faktornya adalah karena tidak adanya APBN Perubahan (APBN-P), maka Kementerian/Lembaga dapat fokus pada anggaran belanja yang sudah direncanakan.
• Tayang Mulai 3 Januari, Berikut Sinopsis Film Keluarga Cemara Harta Berharga
• Sekilas Cerita Cinta Dian Nitami & Anjasmara, Berawal Benci hingga Diajak Nikah
• Cecilia Ungkap Takut Lihat Indonesia 2019, Begini Hukum Percayai Anak Indigo Kata Ustadz Abdul Somad
"Inilah yang selalu Saya sampaikan, APBN 2018 kinerjanya sangat positif dan dikelola dengan sangat hati-hati dan tanggung jawab," ungkap Sri Mulyani.
Menkeu mengungkapkan rasa syukur atas pencapaian kinerja ekonomi tahun 2018. Hal ini dapat diraih karena APBN sebagai instrumen fiskal dapat digunakan secara aktif. Kini, memasuki tahun 2019 akan dilalui dengan terus meningkatkan kewaspadaan atas apa yang telah terjadi di tahun 2018.