S Ridwan, Menolong Orang Lewat Bekam Tanduk Sapi Kupang

Penulis: Annas Furqon Hakim
Editor: Erlina Fury Santika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

S Ridwan (63) saat melakukan terapi bekam tanduk di bawah jembatan Kebayoran Lama, Selasa (12/3/2019).

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN LAMA - Di bawah jembatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, S Ridwan tengah sibuk menempelkan puluhan tanduk ke tubuh seorang pria.

Ia menempelkannya dengan rapi di bagian belakang tubuh, juga sedikit di bagian depan.

Sesekali Ridwan tampak memijat kedua tangan "pasiennya" itu.

Apa yang Ridwan peragakan itu dikenal dengan sebutan terapi bekam tanduk, sebuah pengobatan tradisional yang sudah dipelajarinya selama lebih dari 20 tahun.

"Ini tanduk sapi Kupang," katanya kepada TribunJakarta.com, Selasa (12/3/2019).

"Saya dapat dari tempat penjagalan. Tapi habis itu diolah lagi biar tidak tajam," tambahnya.

Proses penempelan tanduk-tanduk itu, jelas dia, berlangsung selama 10-12 menit. Namun, secara keseluruhan, pengobatan ini memakan waktu hingga satu jam.

"Kan sebelum dan sesudahnya diurut dulu pakai minyak zaitun," ujar Ridwan, yang enggan menyebutkan kepanjangan "S" dari nama depannya.

Seorang pria tengah melakukan terapi bekam tanduk di bawah jembatan Kebayoran Lama, Selasa (12/3/2019). (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

Istri Yakin Zul Zivilia Tidak Akan Diancam Hukuman Mati

Persib Bandung Menang 4-0 Lawan Perseru Serui, Namun Tak Mampu Lolos ke Babak Selanjutnya

Diduga Terlibat Skandal Prostitusi hingga Putuskan Mundur, Ini Rekam Jejak Seungri BIGBANG

Pria berusia 63 tahun itu mengaku baru 1,5 tahun mangkal di bawah jembatan Kebayoran Lama. Sebelumnya, ia menjual jasanya di Terminal Kalideres.

Setiap melakukan terapi, Ridwan tidak pernah mematok harga tertentu. Di sisi lain, ia juga tidak mau melayani terlalu banyak orang lantaran faktor usia.

"Biayanya pribadi. Ada yang kasih Rp 50 ribu, Rp 70 ribu, Rp 100 ribu. Waktu itu ada pengamen kasih Rp 20 ribu, ya saya tolong," kata pria kelahiran Medan itu.

"Paling banyak enam (orang) lah. Pernah 11, tapi besoknya tidak bisa urut," imbuhnya.

S Ridwan (63) saat melakukan terapi bekam tanduk di bawah jembatan Kebayoran Lama, Selasa (12/3/2019). (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

Biasanya, Ridwan mulai menawarkan jasanya seusai solat Dzuhur, dan pulang ke rumahnya di bilangan Rempoa setelah Maghrib.

"Saya hanya bantu orang. Daripada cuma diam di rumah, gak enak, cuma nonton TV, makan," pungkasnya.

Berita Terkini