Adian Napitupulu menjelaskan, saat ini, selisih kemenangan Jokowi terhadap pasangan nomor urut 02, Prabowo Subianto berkisar antar 18 sampai 26 persen.
"Kalau mau diputar-putar tetap kalah 02, artinya saya bicara dalam konteks riset berbasis ilmiah yang bisa dipertanggung jawabkan," ujar Adian Napitupulu.
"kalau ada yang mau politisir hal baik untuk rakyat dikaitkan dengan kontestasi pemiliu silahkan saja," tambahnya.
• Ungkap Daftar Pemenang Pemilu di Era Reformasi, Mahfud MD Singgung Pilihan Rakyat di 2019
• Harapan Dokter dan Pasien Penyakit Langka: Pemerintah Jangan Tutup Mata
• Tersisa dari Kemenangan Juventus atas Atletico Madrid: Magis Ronaldo Hempaskan Messi
Sementara itu, Anggota Pakar BPN Prabowo-Sandi, Drajad Wibowo mengatakan bahwa kenaikkan gaji PNS memang sudah disepakati bersama di DPR.
Meski begitu, ia beranggapan bahwa keputusan tersebut adalah untuk membantu elektabilitas petahana.
"Timnya Mas Adian memang memaksimalkan segala potensi yang ada di Petahana untuk membantu elektabilitas, buat kami ya okelah," ujar Drajad Wibowo.
Ia pun menyebut pihaknya tak khawatir adanya kenaikkan gaji PNS menjelang Pilpres 2019.
FOLLOW:
sebab, lanjut dia, para PNS mengetahui kenaikkan gaji tersebut adalah haknya.
"Dan sejauh ini yang kami tahu memang ASN lebih banyak berpihak pada Prabowo dan itu tak akan berubah."
"Jadi ASN silahkan diterima, rezeki Anda," ungkapnya.
• Sederet Fakta Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Sibolga, Timbul Ledakan saat Polisi Datang
• Terduga Teroris di Sibolga Sandera Anak Istrinya di Rumah: Menyerahlah, Jangan Kau Korbankan Anakmu
• Survei Internal Elektabilitas Prabowo 54 Persen, Ini Respon Jusuf Kalla
Lebih lanjut ia mengatakan, sebetulnya kenaikkan gaji PNS bisa dilakuan pada awal tahun 2019.
"APBN kan sudah disahkan tahun kemarin, jad bisa dicairkan 1 januari, ga harus nunggu 1 april."
"Kalau mau nunggu 1 April untuk elektabilitas, ya kita maklum," tandasnya.