Suka Duka Penjual Air Bersih, Kerap Diutangi Warga Hingga Tempuh Jarak yang Jauh

Penulis: Elga Hikari Putra
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para penjual air bersih keliling sedang mengisi air di ‎kawasan Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (22/3/2019).

"Biasanya pagi jam 06.00 WIB sudah ngisi, terus nanti keliling sampai jam 10.00 ‎WIB. Nanti baru keliling lagi jam 2 siang sampai Maghrib," ujarnya.

Darminto (60) yang juga menjual air bersih keliling mengatakan penjualan air bersih untuk wilayah Kapuk masih cukup tinggi.

Hal itu mengingat kualitas air tanah di tempat ini tak dapat digunakan untuk memasak atau pun minum.

Mayoritas warga yang merupakan masyarakat menengah ke bawah sehingga tak mampu memasang air PAM membuat mereka terpaksa harus membeli air bersih.

Tak Miliki KTP DKI Jakarta, 23 Penghuni Indekos Terjaring Razia Biduk di Sawah Besar

Petugas Kebersihan Akui Keangkeran Taman Langsat

Perjuangan Wartibi, Petugas Kebersihan yang Harus Menghidupi Ibu dan Enam Adiknya

"Untuk wilayah sini penjualan air bersih masih lumayan, karena kan warga kalau buat masak dan minum airnya beli. Air dirumahnya itu paling cuma buat mandi sama nyuci aja‎," katanya.

Tak hanya yang berkeliling menggunakan gerobak, ada juga penjual air yang berkeliling menggunakan gerobak motor. 

"Kalau saya pakai motor tuh karena saya kan kelilingnya jauh ke kawasan Kampung Ambon. Harganya sih tetap sama Rp 3.000 per satu jerigen atau Rp 6.000 per satu pikulnya," kata Sam (30) yang berkeliling menggunakan gerobak motor.

‎Fatonah (44) warga Kapuk, memang telah bertahun-tahun membeli air bersih untuk keperluan memasak dan minum.

"Warga disini emang pada beli airnya buat masak. Kalau air pompa dirumah itu cuma bisa buat mandi sama nyuci aja karena enggak bening," kata Fatonah yang dalam sehari membeli dua jerigen air bersih.

Berita Terkini