"Tapi saya tidak bisa berspekulasi karena sudah kami serahkan sepenuhnya ke pengacara tim yaitu Pak Gusti Randa yang mendampingi Simic dari sisi hukum," tambahnya.
Ardhi menjelaskan, posisi Simic di Macan Kemayoran masih aman, sebab manajemen Persija belum mencari striker pengganti. "Sejauh ini sih kami belum mencari striker atau pemain pengganti," ungkap Ardhi.
Sebelumnya, Simic dikabarkan akan berdamai dengan korban yang berstatus warga negara Indonesia.
Belakangan, korban tidak mau lagi berdamai dan tetap menuntut Marko Simic diproses secara hukum di Australia.
"Saya kan ada di Indonesia, sementara korban menetap di sana, jadi kalau mau berdamai harus lewat pengacara sana," terang Gusti Randa.
"Sejauh ini korban maunya dilanjutkan ke jalur hukum. Saya juga kurang tahu jalur perdamaian akan terjadi atau tidak karena saya belum bertemu dengan korbannya. Jadi enggak bisa klaim," jelas Gusti.
Gusti yang merupakan anggota Exco PSSI itu juga tidak bisa menjelaskan secara rinci hukuman apa yang akan diterima kepada Simic setelah selesai sidang nanti.
"Keputusannya ada di pengadilan. Yang saya ketahui kalau di Australia hukumannya ada denda dan ada juga kerja sosial. Saya tidak tahu yang mana. Kita tunggu saja hasilnya," ujar Gusti.
Marko Simic Mulai Jenuh
Beberapa waktu lalu, Plt Ketum PSSI Gusti Randa sempat menyampaikan kabar terbaru kondisi Marko Simic di Australia.
Dikutip dari Bolasport.com, Gusti Randa menyebutkan Marko Simic mengalami kebosanan.
Penyerang asal Kroasia itu sudah lebih sebulan dan tak boleh meninggalkan Negeri Kanguru itu.
• Persija Jakarta Sambut Liga 1 2019: Nasib Escobar, Simic Hingga Kejar Pemain Naturalisasi
• Persija Jakarta Bakal Tentukan Sikap Terhadap Marko Simic Usai Sidang 9 April 2019
• Persija Jakarta Ngotot Ingin Pertahankan Marko Simic di Liga 1 2019
• Persija Jakarta Ngotot Ingin Pertahankan Marko Simic di Liga 1 2019
Marko Simic sudah berada di Australia sejak tiba di sana pada 10 Februari dalam rangka Kualifikasi Liga Champions Asia (LCA) antara Persija dan Newcastle Jets.
"Meski tidak ditahan, Simic merasa bosan. Tentu ada biaya hidup yang ditanggung, kan tinggi juga di sana (Australia)," kata Gusti Randa.
Diketahui, kasus dugaan pelecehan seksual terjadi di dalam pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA0741 yang melayani rute Bali-Sydney.
Saat itu, Marko Simic dan anggota rombongan Persija Jakarta menuju Australia untuk bermain dalam laga kualifikasi Liga Champions Asia 2019.
Persija Jakarta menjalani laga tandang ke markas Newcastle Jets, 12 Februari 2019. (Wartakota/TribunJakarta.com)