"Bahkan ada warga yang bertanya apakah Pak Ahok akan menjadi gubernur lagi. Tapi saya jelaskan saya enggak bisa tahu soal itu," kata dia.
Incar Komisi Pendidikan dan Kesehatan
Menanggapi keluhan warga di dapilnya, kelak sudah dilantik sebagai anggota dewan Ima Mahdiah mengincar Komisi E Bidang Kesejahteraan Rakyat yang meliputi masalah pendidikan dan kesehatan.
Ima Mahdiah mengaku pernah merasakan pengalaman betapa sulitnya mengurus anggota keluarga yang sakit dan membutuhkan dana besar untuk berobat.
"Almarhum bapak saya dulunya itu harus rutin cuci darah. Jadi saya sempat ngerasain enggak enak nih kalau sakit enggak ada BPJS atau dipersulit," kenang dia.
Pun dengan pendidikan, Ima Mahdiah tak mau ada warga Jakarta yang putus sekolah hanya karena tak ada biaya.
Mengaca pada pengalamannya selama lima tahun menjadi staf Ahok juga membuatnya paham atas permasalahan pendidikan dan kesehatan warga tak mampu.
"Dulu saya sebagai staf pribadi Pak Ahok. Kalau ada keluhan warga soal pendidikan, kesehatan dan banjir pasti masuknya ke saya. Jadi saya bersyukur saya udah terbiasa menghadapi keluhan itu," kata Ima Mahdiah.
Selain akan meneruskan kembali program Ahok yang dianggap mandek di era Anies, Ima Mahdiah akan mengeluarkan terobosan baru, yakni fokus memberikan kacamata baca kepada para lansia.
Lagi-lagi, gagasan itu muncul dari pengalamannya yang rutin blusukan menyerap aspirasi warga yang ditemuinya.
Terkait 100 hari pertama masa kerjanya setelah dilantik nanti, Ima Mahdiah mengatakan akan mengawasi soal pembahasan APBD Perubahan.
Ia akan memastikan seluruh angggaran yang ada akan digunakan untuk membantu warga Jakarta.
"Setelah saya masuk pengen kita sortir semua karena fokus saya di pendidikan, kesehatan dan lansia," kata Ima Mahdiah.
Peran Ahok jaga suara Jokowi-Ma'ruf
Diam-diam Ahok memiliki peranan dalam mengamankan suara calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Jokowi-Maruf Amin di Jakarta.