Aksi 22 Mei

Mantan Kepala Badan Intelijen Ungkap Alasan 4 Jenderal Jadi Target Pembunuhan, Ini Penjelasannya

Penulis: Kurniawati Hasjanah
Editor: Kurniawati Hasjanah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Badan Intelijen Strategis TNI 2011-2013, Laksamada Muda Suleman Ponto

 TRIBUNJAKARTA.COM - Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI 2011-2013, Laksamada Muda Suleman Ponto memberikan analisisnya mengapa sosok empat jenderal jadi target pembunuhan saat kerusuhan 22 Mei.

Soleman Ponto mencoba menguak mengenai hal tersebut.

Dilansir TribunJakarta.com, hal itu dikatakan Soleman Ponto saat menjadi narasumber di acara iNews Sore yang dilansir TribunJakarta.com pada Rabu (29/5).

Awalnya Soleman Ponto mengaku kaget ketika mengetahui empat jenderal menjadi target pembunuhan.

"Saya kaget karena tokoh-tokoh tersebut sedang bertugas kecuali Pak Gories Mere, eks Kepala BNN," imbuh Soleman Ponto.

Soleman Ponto menilai pelaku aksi tersebut nekat karena sudah menargetkan sasarannya.

Menurutnya, kelompok pelaku tersebut telah memiliki rencana sebelumnya agar membuat negara Indonesia rusuh.

Nikahi Ardi Bakrie, Nia Ramadhani Ungkap 3 Tahun Pertama Kondisi Rumah Tangga: Menderita-deritanya

Namanya Masuk Target Pembunuhan 4 Tokoh Nasional, Wiranto Langsung Celetuk Pernyataan Kapolri

"Kelompok ini sudah betul-betul nekat membuat negara ini agar rusuh," ucap Soleman Ponto.

Lebih lanjut Soleman Ponto pun menguak mengapa empat jenderal tersebut yang menjadi sasaran pembunuhan.

Soleman Ponto menilai, empat jenderal tersebut dikenal sebagai yang terdepan untuk meluruskan pelanggaran hukum yang terjadi.

4 Jenderal Target Pembunuhan (Wartakota)

"Mereka kan di paling depan untuk meluruskan pelanggaran hukum yang terjadi saat ini," ungkap Soleman Ponto.

Soleman Ponto mengungkapkan terdapat hubungan yang terjadi antara keempat jenderal tersebut.

Ditetapkan Jadi Tersangka Makar, Berikut Sekilas Sosok Kivlan Zen dan Perjalanan Politiknya

Kisah Pemuda NTB Juara MTQ di Turki, Terharu Dipeluk Erdogan hingga Bertemu Jokowi: Alhamdulillah

"Ini kan saling berhubungan, intelejennya. Mungkin saja Pak Gories Mere banyak menghancurkan saat menjabat sebagai ketua BNN dan sepak terjangnya di Densus.

Dengan berbagai hal tersebut mungkin bagi mereka, Pak Gories Mere patut dihilangkan," jelas Soleman Ponto.

Tak hanya empat jenderal, seorang ketua Lembaga Survei juga disebut menjadi target pembunuhan di kerusuhan 22 Mei.

Kapolres Jakarta Barat Kombes Hengki Haryadi memperlihatkan senjata tajam dan perusuh yang membuat kerusuhan dengan membakar Asrama Polri di Petamburan dan Slipi, Kamis (23/5/2019). (TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra)
Halaman
1234

Berita Terkini