Ani Yudhoyono Meninggal

Suaranya Bergetar Saat Ungkap Sikap Ani Yudhoyono 18 Tahun Lalu, Adhyaksa Dault: Saya Tak Akan Lupa

Penulis: Rr Dewi Kartika H
Editor: Mohamad Afkar Sarvika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Adhyaksa Dault membeberkan sikap mendiang Ani Yudhoyono saat 18 tahun yang lalu.

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Rr Dewi Kartika H

TRIBUNJAKARTA.COM - Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga era Susilo Bambang Yudhoyono, Adhyaksa Dault membeberkan sikap mendiang Ani Yudhoyono saat 18 tahun yang lalu.

Adhyaksa Dault mengaku tak akan pernah melupakan sikap Ani Yudhoyono kala itu.

Peristiwa yang tak akan pernah dilupakan Adhyaksa Dault itu terjadi saat ia mengikuti rapat pembentukan Partai Demokrat, pada tahun 2001 di kediaman SBY, di Cikeas, Jawa Barat.

Awalnya Adhyaksa Dault mengenang Ani Yudhoyoni sebagai sosok yang menjaga kesatuan dan persartuan Indonesia.

"Kalau Bu Ani selalu menjaga kesatuan dan persatuan," kata Adhyaksa Dault di upacara pemakaman Ani Yudhoyono, dikutip TribunJakarta.com dari saluran YouTube TV One, pada Senin (3/6/2019).

"Selalu membuat kita semangat dalam kebersamaan dalam kesatuan NKRI," tambahnya.

Adhyaksa Dault kemudian mengatakan SBY dan Ani Yudhoyono memiliki panggilan khusus untuk dirinya, yakni 'adinda'.

Di Rumah HK Ketua Pembunuh Bayaran Terparkir Jeep Berlogo Prabowo-Sandi, Riza Patria Tegaskan Ini

Akui Akan Pergi ke Luar Negeri Seperti Prabowo Subianto, Sandiaga Uno Singgung Soal Masalah Pribadi

TONTON JUGA

"Tapi terutama saya, saya dipanggil adinda kalau sama beliau kan," ucap Adhyaksa Dault dengan mata berkaca-kaca.

Adhyaksa Dault lantas membeberkan kenangan yang tak bisa ia lupakan dari sosok Ani Yudhoyono.

Ia mengatakan saat menghadiri rapat pembentukan Partai Demokrat di tahun 2001, tiba-tiba Ani Yudhoyono muncul dengan membawa sebuah baki atau nampan.

Nampan tersebut berisi minuman untuk peserta rapat.

"Kenangan yang tak bisa saya lupa itu, ketika momen pembentukan Partai Demokrat," kata Adhyaksa Dault.

Di Hadapannya Raffi Ahmad Berseloroh Siap Beri Luna Maya Anak, Nagita Slavina Spontan Bereaksi Ini

Nagita & Raffi Ahmad Buka Puasa Bareng Artis Pesbukers, Keberadaan Ayu Ting Ting Diperbincangkan

"Saya pernah diundang sama beliau dan yang bawa baki itu yang bawa minum itu Ibu Ani,"

"Sebelum Bapak menjadi presiden, itu di Cikeas di dalam,"

"Itu tahun 2001, waktu itu masih ada almarhum Pak Kurdi," tambahnya.

Adhyaksa Dault menjelaskan di rapat itu, SBY meminta saran kepada rekan-rekannya terkait pembentukan Partai Demokrat.

Dengan suara bergetar Adhyaksa Dault kembali menegaskan momen Ani Yudhoyono membawa sendiri nampan minuman tak akan pernah ia lupakan.

Eks Hakim MK Sebut Jokowi-Maruf Tak Langsung Didiskualifikasi, Walau BPN Buktikan Kecurangan TSM

Datang di Upacara Pemakaman Ani Yudhoyono, Begini Reaksi Megawati Saat Bersalaman dengan SBY

"Kami disitu berkumpul beliau (SBY re) minta pendapat akan membentuk partai," ujar Adhyaksa Dault.

"Tiba-tiba Ibu Ani yang bawa baki kasih minum, itu saya tak akan lupa sama sekali,"

"Seorang ibu yang luar biasa," tambahnya.

SIMAK VIDEONYA:

SBY Ceritakan Momen Bersatunya Air Mata Ani Yudhoyono dengan Dirinya Sebelum Meninggal Dunia 

Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menceritakan saat-saat terakhir dia bersama istrinya Ani Yudhoyono.

Menurut SBY, saat istrinya dalam kondisi kritis, dia sempat memanjatkan doa di telinga istrinya yang juga didengar dan disaksikan oleh anak dan menantunya.

"Beberapa saat sebelum Bu Ani embuskan napas terakhir, saya dan keluarga tidak meninggalkan sejengkal pun dari Bu Ani berbaring. Saya ucapkan permohonan doa kepada Tuhan yang diamini juga oleh putra-putri saya," ujar SBY di rumah duka di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Minggu (2/6/2019).

"Saya ucapkan permohonan begini, Ya Allah Tuhan Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, Maha Menyembuhkan dan Maha Pengkabul, mohon panjangkan lah usia istri tercinta, kalau itu membawa kebaikan. Namun ya Allah, kami ihklas kalau Kau memanggil istri tercinta ke hadirat-Mu, kalau itu membawa kebaikan," papar SBY.

Menurut SBY, setelah itu kedua putranya dan menantu secara bergantian membisikkan kata-kata pemberi semangat di telinga Ani Yudhoyono yang sedang berjuang melawan kanker ganas.

SBY mengatakan, pada saat memasuki fase kritis, dokter sengaja membuat Ani dalam kondisi tertidur untuk bisa lebih maksimal beristirahat.

Menurut SBY, dokter menjelaskan bahwa secara logika, Ani tidak bisa mendengar apapun yang dikatakan keluarganya.

Namun, SBY dan keluarganya merasa Ani dapat merespons doa dan kata-kata yang diucapkan.

"Logikanya Ibu tidak bisa mendengar. Tapi Bu Ani ternyata membalas dengan titik air mata di sudut matanya," kata SBY.

Melihat air mata Ani menetes, SBY mengambil tisu dan berupaya mengeringkan air mata Ani.

Namun, karena begitu terharu, SBY justru meneteskan air matanya sendiri di kening istrinya yang terbaring di tempat tidur.

SBY yang tak kuat menahan tangis kemudian kembali memohon doa.

"Saya mohon pada Tuhan, ya Tuhan ini persatuan air mata kami, air mata kasih dan air mata sayang. Semoga ini bermanfaat untuk pengambilan keputusan-Mu ya Allah," kata SBY.

Menurut SBY, beberapa saat kemudian Ibu Ani sangat tenang dan tidak bergerak sedikit pun hingga akhirnya mengembuskan napas terakhir.

Seluruh anggota keluarga kemudian kembali memanjatkan doa.

"Setelah itu saya cium keningnya, saya ucapkan selamat jalan istri tercinta, good bye, semoga engkau hidup tenang di sisi Allah yang Maha Kuasa," kata SBY.

Berita Terkini