Terdengar bunyi klakson mobil dan motor saling bersaut-sautan.
Untuk sepanjang Jalan Ir. H. Juanda tepatnya depan dari depan Masjid Istiqlal menuju ke arah Kemendagri sendiri di tutup, pengendara yang ingin melewati jalan ini harus mencari jalan alternatif lain.
Pedagang tikar dadakan kecipratan untung
Seorang pria mengenakan kaos biru tampak memegang tikar sambil menjajakan kepada massa aksi di Jalan Medan Merdeka Barat, Jumat (14/6/2019).
"Sepuluh ribu, sepuluh ribu, tikar, tikar," seru pria tersebut, kepada massa aksi yang sedang berunjuk rasa ihwal sidang pendahuluan PHPU yang berlangsung di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta Pusat.
Adalah Iwan, yang sebagai pedagang tikar dadakan tengah mencari rezeki dalam lingkar massa aksi tersebut.
"Saya bawa 30 tikar tadi. Satunya saya jual sepuluh ribu," kata Iwan, di lokasi setempat.
Iwan melanjutkan, mulai berjualan tikar ini atas inisiatif pribadi.
"Dadakan saya jualan. Ini kan sebetulnya bukan tikar, ini alas buat etalase kaca," jelasnya.
• Dapat Pesanan Antar Makanan ke Gedung MK, Driver Ojol Ini Bingung Lewati Blokade dan Massa Aksi
"Tadi saya keluar dari jam sepuluh pagi (10.00 WIB). Terus pas mau jam dua belas (12.00 WIB), tiga puluh tikar saya sudah laku. Iya, dalam dua jam. Alhamdulillah," lanjutnya.
Sebelum produk Iwan laris, Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, massa aksi yang mayoritas kaum hawa ini tampak membeli produk dagangan Iwan.
Bahkan, satu diantara mereka ada yang menawar. Namun, Iwan enggan mengindahkan tawaran tersebut.
"Lima belas ribu, dua tikar ya pak?" tawar Wanita tersebut.
"Tidak bisa, ibu. Sudah murah itu sepulu ribu saja," balas Iwan sambil tersenyum.
Tak lama, wanita tersebut pun membeli satu tikar tanpa menawar lagi.
"Alhamdulillah, dapat Rp300 ribu dua jam dagang. Habis ini saya pulang ke Bogor naik kereta. Sudah habis semua tadi 30 tikar soalnya. Tidak bawa lagi," kata Iwan, sebelum suara azan Salat Jumat berkumandang. (Muhammad Rizki Hidayat/Lita Febriani)