Pemkot Tangerang Vs Kemenkumham

Layanan Publik Dipangkas Pemkot Tangerang, Narapidana di Lapas Pemuda Buang Sampah Sendiri

Penulis: Ega Alfreda
Editor: Erik Sinaga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pemuda Kelas IIA Tangerang yang dihentikan layanan publiknya oleh Pemerintahan Kota Tangerang, Selasa (16/7/2019).

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Dampak dari pemberhentian layanan publik ke instansi milik Kementerian Hukum dan HAM berujung tindakan nekat dari beberapa pihak.

Seperti yang dilakukan pengelola Lembaga Pemasyarakatan Pemuda Klas IIA Tangerang yang memberdayakan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) alias narapidana membuang sampah.

Sebab, sejak Minggu malam (14/7/2019) layanan publik seperti pengambilan sampah dan penerangan jalan umum (PJU) depan Lapas Pemuda Kelas IIA sudah tidak beroperasi.

Kalapas Pemuda Klas IIA Tangerang, Jumadi mengatakan terpaksa melakukan hal itu sejak diberlakukannya keputusan Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah.

"Kita kan ada warga binaan yang sudah terpilih, yang sudah bisa dipercaya untuk buang sampah, kan ada juga pertanian di dalam blok itu, kita pakai WBP yang di situ. Ada yang angkut sampah untuk dibuang, nanti gantian ada yang satu langsung balik," jelas Jumadi, Selasa (16/7/2019).

Menurut Jumadi, para WBP dijadwalkan membuang sampah setiap pagi dan sore hari dengan pengawasan ketat sipir.

Sampah yang terbungkus plastik dan karung itu nantinya dibuang di lahan kosong milik Kemenkumham yang berlokasi berdekatan dengan Lapas Pemuda Klas IIA Tangerang.

"Jadi dibuangnya pagi dan sore. Kalau sampahnya banyak ya dua kali, pagi sore dan kalau bisa teratasi hanya pagi saja," sambung Jumadi.

Berbeda halnya di Lapas Anak Wanita Klas IIB Tangerang yang masih mengandalkan Dinas Kebersihan Kota Tangerang untuk mengangkut sampah.

Imbas Konflik Wali Kota Tangerang dengan Menkumham: Sampah di Lapas Tidak Diangkut hingga Menumpuk

Pengendara Jeep Rubicon yang Tabrak Panitia Lomba Lari Jadi Tersangka, Mobil Disita

Sepekan Harga Cabai Meroket Rp 70 Ribu per Kilogram, Pedagang Pasar Cimanggis Bingung

Dituturkan Kalapas Anak Wanita Klas IIB Tangerang, Prihartati, karena keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) dan hubungan baik dengan petugas kebersihan.

"Alhamdulillah karena hubungan kami baik dengan bapak pengangkut sampah, maka nanti agak siang mereka nyolong-nyolong ambil sampah kita. Hari ini belum datang mudah-mudahan agak siang nanti," kata Prihartati.

Namun, ia meminta kepada Dinas terkait beserta Wali Kota untuk tidak mencabut hak dan kewajiban mereka lantaran hanya membantu sipir dan WBP yang semuanya berisi wanita soal tumpukan sampah.

Berita Terkini