Seperti diketahui Pusat Kajian Komunikasi (Puskakom) Surabaya mempunyai beberapa nama yang berpotensi maju di Pilwali Surabaya 2020 berdasarkan kuantitas wacana yang muncul di media.
Dari nama-nama yang muncul ada tiga nama perempuan yang berpotensi maju untuk menggantikan Risma.
Yang pertama, Reni Astuti, kedua adalah politisi PDIP, Puti Guntur Soekarno dan Anggota DPR RI dari Dapil Jatim I Surabaya-Sidoarjo, Indah Kurnia.
Jadi Figur Potensial Maju Pilwali Surabaya, Reni Astuti Sebut PKSBisa Berkoalisi dengan Siapa Saja
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Reni Astuti disebut-sebut mempunyai potensi untuk maju dalam gelaran Pilwali Surabaya 2020.
Namun sayangnya PKS tidak dapat mengusung Paslon Cawali-Cawawali sendiri melihat dalam Pileg 2019 kemarin, PKS hanya mendapatkan lima kursi.
Sedangkan untuk mengusung Paslon Cawali-Cawawali harus mendapatkan minimal 20 persen kuota kursi yaitu 10 kursi.
Menanggapi hal tersebut menurut Reni, ke depan PKS bisa saja menjalin komunikasi dan berkoalisi dengan siapa saja.
"Kalau untuk membangun Surabaya saya kira kita tidak bisa membatasi dengan pihak manapun, artinya harus bersama-sama," ucap Reni, Kamis (4/7/2019).
Selama pihak tersebut mempunyai komitmen yang sama dengan PKS untuk membangun Surabaya lebih baik lagi dan mempunyai kepercayaan masyarakat maka komunikasi tersebut bisa dibangun.
Sampai saat ini, secara pribadi Anggota DPRD Surabaya ini memang sudah menjalin komunikasi dengan berbagai elemen seperti Aisyiyah dan Muslimat dan pimpinan partai politik yang lain, namun lebih ke program-program pemerintah kota.
"Bertemu secara personal dan ngobrol-ngobrol terkait Surabaya itu sudah biasa selama menjadi anggota dewan tentu saya melakukan itu.
Tapi kalau secara kelembagaan saya selalu bersama teman-teman PKS," ucapnya.
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Sosok Wali Kota Risma, Diajak Ikut Pilkada DKI Jakarta, Partai Nasdem Ungkap Terang-terangan