Kondisi Fauzi
Saat polisi dan warga masuk ke rumah mereka kaget dengan kondisi Fauzi yang memprihatinkan.
Mereka melihat Fauzi yang sudah tak bernyawa.
Dengan tubuh yang hampir menghitam, polisi menduga Fauzi telah meninggal dari Senin (12/8/2019).
Bayi di samping jenazah Fauzi
Saat ditemukan bersama jenazah Fauzi, bayi malang itu langsung digendong oleh warga.
Dengan kondisi lemas, anak Fauzi ditemukan.
Warga langsung memberikan air gula dengan sigap untuk pertolongan pertama.
Bayi 14 bulan itu diperkirakan tak makan dan minum selama tiga hari sejak sang ayah tercintanya meninggal.
Warga sangat prihatin dengan bayi malang itu.
Menurut Sutarjo, warga siap merawat bayi 14 itu hingga sang ibu datang.
"Bayi itu kini dirawat tetangga rumahnya sampai ibunya datang."
"Nanti kalau ibunya datang, penyerahan juga harus di hadapan petugas," tandasnya.
Penyebab kematian Fauzi
Hingga saat ini polisi belum mengetahui penyebab kematian Fauzi.
Pihaknya masih melakukan penyelidikan.
Selain itu, mereka juga menunggu hasil visum dan otopsi dari tim medis.
Kondisi terkini bayi malang
Setelah dirawat baik oleh tetangga sekitar, bayi malang itu kini bersama kakak kandung sang ibu, Setiyati.
Dilansir Kompas.com, hari ini Kamis (15/8/2019) bayi 14 bulan ini telah dibawa ke kecamatan Tegaldlimo, Kabupaten Banyuwangi.
Penyerahan bayi malang dilaksanakan di kantor desa.
Dengan melibatkan sejumlah pihak seperti kepolisian, pemerintah desa dan kecamatan, serta tim kesehatan.
Sang ibu menangis saat berbincang dengan bayi malangnya
Ibu bayi 14 bulan ini bernama Sulastri.
Ia sudah menjadi TKW di Taiwan selama enam bulan terakhir.
Namun, ia baru aktif bekerja selama tiga bulan ini.
“Jadi, kan masih di penampungan dulu, dan adik saya baru bekerja tiga bulan di Taiwan." kata Setiyati.
Ia pun menegaskan, adiknya akan pulang ke Indonesia namun masih menunggu izin.
Sementara itu, hari ini Sulastri berbincang dengan bayi malangnya itu.
Dengan menggunakan video call, Sulastri menangis saat kemera ponselnya langsung mengarah pada sang bayi.
Bayi 14 bulan itu melihat wajah ibunya sambil bergumam 'mam-mam-mam'.
Ia sempat mencium wajah Sulastri dan menciumnya.
Sulastri semakin bercucuran air mata kala memanggil anaknya dengan panggilan sayang 'cenut'.
Bayi 14 bulan itu terkekeh melihat sang ibunda.
Namun berbincangan ini tak berlangsung lama karena bayi 14 bulan itu ingin meminta minum.
"Mik," katanya.
Ia pun asyik menyedot susu formula di botolnya.
Yanti pun menyudahi panggilan telepon itu.
Kepada Sulastri, Yanti berujar jika anaknya sudah aman dan baik-naik saja.
Begitu juga dengan Kapolsek Rambipuji AKP Sutarjo yang melihat dan mendengar perbincangan itu.
Sutarjo meyakinkan jika bayi N sudah aman dan kondisinya membaik.
"Anak sampeyan baik-baik saja, sudah aman," ujar Sutarjo.
(Surya.co.id/Kompas.com)