Mobil Menteri Baru Makan Dana Rp147 M, Pengamat Ungkit Kasus Jokowi 5 Tahun Lalu: Jangan Muncul Lagi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengamat politik Hendri Satrio, mengomentari masalah pengadaan mobil dinas baru.

Penelusuran TribunJakarta.com, pada tahun 2015 Jokowi membuat geger publik karena mengesahkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 39 Tahun 2015 tentang Tunjangan Uang Muka Kendaraan Bermotor Perorangan Pejabat Negara.

Kala itu Jokowi mengaku tidak membaca naskah yang ditandanganinya.

Kalimat 'I don't read what I sign' lantas viral bahkan sampai diberitakan oleh media luar.

Hendri Satrio lantas berharap hal tersebut tak kembali terulang.

"Nah mudah-mudahan Pak Jokowi kali ini benar-benar membaca," ucap Hendri Satrio.

Pemerintah Klaim Ibu Kota Pindah Demi Pembangunan Merata, Emil Salim Emosional Bongkar Fakta: Salah!

Putra Ardi Bakrie Ngambek Tendang & Pukul Pengasuh, Nia Ramadhani Beri Reaksi Santai: Ih Jelek

Hendri Satrio mengatakan ia tak menginginkan kasus Jokowi tak membaca surat pengesahan dan langsung tanda tangan saja kembali terjadi.

"Jangan sampai kemudian case 'i didn't read what i sign' muncul lagi di awal pemerintahannya, untuk case yang sama," ujar Hendri Satrio.

Tak cuma itu Hendri Satrio juga beranggap pengadaan mobil dinas baru para menteri memiliki dampak politik yang besar untuk Jokowi.

Pasalnya selama ini Jokowi dikenal sebagai pemimpin yang sederhana.

"Dampak politiknya lumayan besar, karena yang kita kenal seorang Jokowi yang jarang terjadi," kata Hendri Satrio.

Ayah Kandungnya Larang Ruben Onsu Datang ke NTT, Betrand Peto Polos: Nanti Rumah Saya Hancur

Kirim Ribuan Aparat ke Papua, Moeldoko Klaim Tak Maksud Menekan: Justru Ingin Memberikan Rasa Tenang

"Sederhana senengnya kerja,"

"Simbol fasiliatas yang mewah itu enggak penting,"

"Makanya saya ingin Pak Jokowi pernah terjebak dalam pemasalahan yang sama, karena saat itu gejolaknya luar biasa,"

"Baru dilantik sosok sederhana 2015 ketemu ini," tambahnya.

SIMAK VIDEONYA:

Halaman
1234

Berita Terkini