Demo Tolak RUU KUHP dan UU KPK

Menkum HAM Sebut Ada Pengarahan di Demo, Ketua BEM UI: Benar Aksi Kami Ditunggangi

Penulis: Suharno
Editor: Kurniawati Hasjanah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua BEM UI Manik dan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly

TRIBUNJAKARTA.COM - Ketua BEM UI, Manik Margamahendra mengakui aksi mahasiswa di depan Gedung DPR MPR, Selasa (24/9/2019), ditunggangi oleh kepentingan.

Hal tersebut diungkapkannya saat berbicara di acara Indonesia Lawyer Club (ILC) di TvOne, Selasa (24/9/2019) malam.

Ketua BEM UI Manik Margamahendra sempat viral saat menyebut DPR sebagai 'Dewan Pengkhianat Rakyat', di hadapan sejumlah anggota DPR di Gedung DPR MPR, Senin (23/9/2019).

Pada acara di ILC tersebut, mahasiswa asal Bogor ini mengatakan ribuan aksi mahasiwa di Gedung DPR MPR bersama rakyat banyak yang bilang ada yang menunggangi.

"Jadi bisa dilihat terlebih dahulu bahwasanya hari ini mahasiswa sedang turun ke jalan, beribuan bahkan sampai puluhan ribu karena kita bersatu dengan masyarakat," ujarnya.

"Namun, ada permasalahan yang kemudian disinggung terkait dengan asumsi liar yang beredar bahwa aksi kami ini ditunggai katanya," papar Manik.

"Yang paling penting kami katakan, ya benar aksi kami ditunggangi, tapi ditunggangi oleh kepentingan rakyat," tegasnya.

Pada acara tersebut Manik mengatakan aksi tersebut memnag ditunggangi oleh kepentingan rakyat bukan oleh elite politik.

"Mengapa? Karena jelas kami di sini tidak berbicara tentang guling menggulingkan, turun menurunkan," katanya.

"Ya saya rasa itu urusan elite politik, ya silakan urus saja. Tidak perlu bawa-bawa rakyat pada pusaran elite politik, sambungnya.

"Peduli apa elite politik pada masyarakat pada rakyat Indonesia," tegasnya.

Manik juga menyayangkan tudingan aksi para mahasiswa ditunggangi oleh para elite politik.

"Kami sangat menyayangkan tudingan-tudingan yang sangat-sangat liar dan justru mendeskreditkan aksi dari mahasiswa," jelasnya.

"Kami tidak peduli dengan siapapun elite politiknya," ungkapnya.

"Mau oposisi atau pemerintah, menurut kami dua-duanya sama-sama ngawur. Dua-duanya mau mengesahkan RKUHP yang ngawur, tandasnya.

Sejumlah Mahasiswa Luar Jakarta Terpisah dari Rombongan Besarnya Usai Ricuh di Gedung DPR

Halaman
1234

Berita Terkini