Kamsinga kaget, tanpa disangkanya dari arah belakang Suwoto keluar rumah sambil memburu dan mengayunkan arit ke punggung istrinya itu.
Spontan tetangga korban keluar rumah dan mencoba menenangkan dan mengobati korban.
Usut punya usut, Suwoto kumat gilanya diduga karena obat penenangnya habis.
Tak lama polisi datang Suwoto semakin beringas. Dia mencoba melawan warga menggunakan arit yang dibawanya.
"Dia berusaha mengejar warga sambil membawa sabit. Terpaksa kita lumpuhkan di paha kanan dan kiri," ujar Kanit Intel Polsek Dukun, Aiptu Darmanto.
Curhatan Terakhir Wanita Tangguh
Syaiful tak bisa menyembunyikan kesedihannya melihat Erna meninggal dalam perjalanan menuju Puskesmas Mentaras.
Erna mengalami luka robek di leher sekitar 15 sentimeter.
Sementara itu Kamsinga terluka bacok cukup serius di punggung harus dilarikan ke RSUD Ibnu Sina Gresik.
Astuti hanya menatap kosong meja di depannya jika mengingat Erna tewas dengan luka robek yang merenggut nyawanya setelah kehabisan darah.
Sekretaris Desa Madumulyorejo itu masih mengingat malam sebelumnya Erna mengungkapkan curahan hatinya tentang kondisi kesehatan Suwoto.
"Bapak sepertinya kumat, keluar masuk rumah. Mungkin obatnya habis. Besok mau saya rujuk," curhat Erna yang masih Astuti ingat.
Astuti langsung menghentikan aktivitasnya melipat taplak meja.
Dia memberi tahu kenangan terakhir bersama korban saat gerak jalan menggunakan pakaian berwarna oranye.
"Ternyata itu yang terakhir kalinya," kenang Astuti yang saat kejadian langsung bergegas menuju kediaman korban dari Puskesmas Mentaras.