TRIBUNJAKARTA.COM, PASURUAN - Ambruknya atap ruang kelas Sekolah Dasar Gentong, Pasuruan, menarik perhatian Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim.
Dua siswa sekolah yang berlokasi di Jalan Kiai Sepuh No 49, Kelurahan Gentong, ini meninggal akibat musibah ambruknya atap empat ruang sekolah.
Diketahui empat bangunan yang atapnya ambruk yakni, ruang 5A, 5B, 2A dan 2B.
Menurut jadwal, Mendikbud Nadiem Makarim akan meninjau langsung SD Gentong pada Kamis (7/11/2019) siang dan mengunjungi dua rumah korban, yakni guru Fina Choironi dan siswa IA.
Kasus ini menjadi perhatian besar sehingga Nadiem akan rapat terbatas dengan jajaran Pemkot Pasuruan untuk membahas kelanjutan dari peristiwa ini.
Pengamatan di SD Gentong, beberapa guru tampak datang ke sekolah.
Mereka langsung masuk ke dalam kelas dan tidak ada yang memberikan komentar sedikit pun.
Informasi satpam, para guru ini sedang bersih-bersih dan menginventarisir data siswa yang menjadi korban jatuhnya empat atap kelas.
Sementara itu, di sisi lain, para pekerja kebersihan tampak membersihkan sampah yang berserakan di sekitar halaman sekolah.
Mereka memasukkan sampah ke dalam kereta sampah dorong.
"Ini bersih-bersih, katanya mau persiapan menyambut menteri nanti siang," kata Khoirul dilansir Surya dalam artikel: Siang Nanti, Mendikbud Nadiem Makarim Datangi SDN Gentong Kota Pasuruan.
Setelah mendengar kabar atap SD Gentong ambruk, Nadiem Makarim mengirimkan karangan bunga.
Selain Mendikbud Nadiem Makarim, karangan bunga sebagai ucapan duka cita juga datang dari UNICEF Indonesia, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Wakil Wali Kota Pasuruan Raharto Tebo Prasetyo, Ketua DPRD Kota Pasuruan, dan jajaran.
"Tadi pagi terpasang karangan bunga ini," kata Mukhzi, paman IA, salah satu siswa yang menjadi korban meninggal.
Ia mewakili keluarga menyampaikan terima kasih atas dukungan dari semua pihak.