Meski Jemi yang tinggal menumpang di unit kamar kerabatnya, Rusun Griya Tipar Cakung mengaku membunuh Rieke karena sakit hati diejek hitam dan jelek.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Hery Purnomo mengatakan pihaknya tak lantas percaya sakit hati jadi sebab utama Jemi menikam Rieke hingga 11 kali.
"Pelaku memang mengaku motifnya sakit hati. Tapi kita tetap dalami lagi, apa motifnya hanya itu saja atau ada motif lainnya sehingga pelaku membunuh," kata Hery di Mapolrestro Jakarta Timur, Kamis (14/11/2019).
Menurutnya ada kemungkinan Jemi yang kini mendekam di sel tahanan Mapolrestro Jakarta Timur menutupi sejumlah fakta karena alasan tertentu.
Dalam berbagai kasus tindak pidana, Hery menuturkan penyidik butuh waktu melakukan pemeriksaan karena pelaku tak begitu saja buka mulut.
"Apalagi korban ini tinggalnya kan sendiri dan kita juga enggak mengenalnya. Harus dipastikan apa benar korban sering mengejek sehingga pelaku sakit hati," ujarnya.
Lazimnya orang, pembunuh sekalipun memiliki karakter berbeda sehingga proses pemeriksaan antara satu pelaku dengan pelaku lainnya tak sama.
Hery menyebut ada pelaku yang banyak bicara namun keterangannya bohong, dan yang irit bicara tapi keterangan yang disampaikan benar.
"Bisa saja ada yang ditutupi karena merasa kalau dia cerita nanti merugikan dia. Ada pelaku yang introvert, ada karakter masing-masing. Untuk membuat pelaku mengaku caranya berbeda," tuturnya.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan Jemi membunuh Rieke karena sakit hati kerap diejek hitam dan jelek.
Sekira pukul 03.00 WIB, Jemi masuk lewat jendela belakang dan menusuk Rieke secara bertubi-tubi hingga tewas kehabisan darah.
"Setiap (tersangka) bertemu dengan korban, korban selalu mengejek hitam dan jelek. Dia (tersangka) sakit hati sehingga dia punya rencana menghabisinya untuk balas dendam," kata Argo, Senin (11/11/2019).
Pembunuh Driver Ojol Penghuni Rusun Cakung Yakin Perbuatannya Tak Diketahui, Ini Alasannya
Setelah menikam Rieke Andrianti (43) sebanyak 11 kali hingga tewas kehabisan darah pada Jumat (8/11/2019) dini hari, Jemi Oppier (27) tak berniat melarikan diri.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Hery Purnomo mengatakan Jemi yang masih tetangga Rieke justru ditangkap pada Sabtu (9/11/2019) saat hendak menuju rumah temannya.