Kisah Didi (65), Penjual Kincir Angin yang Sukar Komunikasi di Pasar Minggu, Ini Pengakuan Adik

Penulis: Nur Indah Farrah Audina
Editor: Erik Sinaga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Didi penjual mainan kincir angin di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (18/11/2019)

"Yang penting kita tahu kemana arahnya dia. Kadang juga sama saudara yang lain pas ketemu itu kan suka suruh dia pulang. Ya kalau lagi nurut dia langsung pulang," jelas Asih.

Simpan Uang di Asih

Tetap memaksa ingin berjualan, belum lama ini Asih mengatakan jika Didi mendapatkan bantuan dari salah satu akun media sosial.

Melalui akun tersebut, foto abangnya yang sedang berjualan diunggah dan kemudian mendapatkan bantuan dana.

"Mungkin kasihan kali ya. Akhirnya belum lama ada yang kasih bantuan. Itu uangnya ada sama saya, dia (Didi) percayai saya yang simpan," kata Asih.

Bantuan dana yang terbilang lumayan itu selanjutnya dibelikan peralatan untuk keperluan kincir angin.

Petugas Dinas Lingkungan Hidup Ini Awalnya Mengira Ada Pocong Kecil Mengambang . . .

Seorang Pria di Pasar Minggu Jakarta Selatan Tewas Membusuk di Rumahnya

Seorang Pria di Pasar Minggu Jakarta Selatan Tewas Membusuk di Rumahnya

"Uang sama saya juga dibeliin cat dan yang lainnya. Jadi maksudnya biar dia enggak kelilingan cari barang bekas mulu. Namanya sama saudara kan kita sayang mau dia keadaannya seperti apa juga. Paling kalau dia enggak ada uang, ya saya kasih dikit-dikit dari uang itu," ucap Asih.

Saat ini, Asih dan keluarganya hanya berharap Didi tak lagi pergi berjualan dan bisa menghabiskan waktu untuk beristirahat saja di rumah.

"Ya maunya kita di sini dia istirahat aja. Tapi alhamdulillah dibalik kekurangannya, abang saya enggak mengemis. Dia pakai keahliannya untuk membuat sesuatu. Makanya saya dan yang lain semakin dia berharap dia enggak usah kemana-mana dan istirahat di rumah aja," tandasnya.
 
 
 

Berita Terkini