Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, GROGOL PETAMBURAN - Pasien gangguan jiwa berinisial F (27) yang dipukul petugas keamanan Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Dr. Soeharto Heerdjan telah dipulangkan ke keluarganya.
Direktur Utama RSJ Dr. Soeharto Heerdjan, Laurentius Panggabean mengatakan bahwa F dipulangkan sore tadi.
Dikatakannya, pemulangan F tak ada kaitannya dengan insiden yang viral di media sosial.
Namun, pemulangan F berdasarkan hasil pemeriksaan tim dokter usai yang bersangkutan 20 hari jalani perawatan di RSJ Dr. Soeharto Heerdjan.
"Pasien sudah 20 hari disini. Karena sesuai aturan, pasien setelah dia disini dan pertimbangkan gangguan halusinisasi. Setelah rasa keliru berkurang dia pulang dilanjutkan berobat jalan," kata Laurentius ditemui di Rumah Sakit Dr. Soeharto Heerdjan, Selasa (10/12/2019).
"Karena tempat paling baik merawat pasien adalah keluarga. Rumah sakit hanya hindari dia dari resiko gangguan jiwa," tambahnya.
Terkait insiden pemukulan yang dialami F oleh petugas keamanan RSJ, Laurentius menyebut pihaknya telah meminta maaf kepada keluarga F.
"Kepada keluarga kita sudah sampaikan maaf dan itu di luar perkiraan kita," ucapnya.
Laurentius menyebut dugaan kaburnya F pagi tadi saat sedang olahraga pagi adalah bentuk halusinasi yang kerap dialami pasien gangguan jiwa.
"Pasien jiwa berbeda dengan pasien biasa. Rasa ingin lari keluar barisan itu kerap terjadi. Jadi kita kejar untuk hindari dia dari resiko terjatuh dan tertabrak," kata Laurentius sembari menyesalkan tindakan petugas keamanan yang lakukan kekerasan terharap pasien.
Diberitakan sebelummya, video yang merekam seorang pria diduga pasien dipukul petugas security saat akan diamankan di sebuah trotoar viral di media sosial.
Salah satunya diposting di akun instagram @makassar_iinfo.
Dalam caption postingan tersebut disebutkan bahwa lantaran diduga tidak bisa membayar tagihan, pasien pria tersebut kabur dari rumah sakit dan alami kekerasan dari petugas security.
Dituliskan pula bahwa lokasi kejadian itu ada di kawasan Grogol, Jakarta Barat.
Adapun di bawah caption tertulis bahwa video tersebut diambil dari seseorang bernama Yusuf Neo Pamungkas.
Dalam potongan video tersebut terlihat pasien pria yang mengenakan kaus hijau dan celana biru yang diduga pasien gangguan jiwa tengah duduk di bangku taman dan diamankan oleh seorang berpakaian security.
Tangan kanan security tersebut memegangi kerah pasien sembari berkomunikasi menggunakan handy talkie yang dipegang di tangan kirinya.
Tak lama kemudian, datang lagi dua orang security lain yang berboncengan sepeda motor.
Saat turun dari motornya, seorang security berpakaian batik terlihat memukul pasien tersebut.
Namun sayang tak terekam insiden apa yang menjadi penyebab security memukul pasien tersebut.
Setelah itu, pasien pria tersebut dibawa menggunakan sepeda motor. Sebelum motor melaju, pasien yang diapit oleh kedua security sempat kembali dipukul.
• BPBD Bekasi Pastikan Tidak Ada Bangunan Rusak Atau Korban Jiwa Akibat Gempa Bumi di Cibarusah
• 2 Kali Kalah Beruntun di Liga 1 2019, Pelatih Persija Akui Minimnya Konsentrasi di Lini Belakang
Penjelasan Rumah Sakit Jiwa
Laurentius membantah kronologi yang beredar dalam video yang viral terkait pemukulan terhadap pasien gangguan jiwa.
Diketahui, dalam caption video yang beredar, salah satunya diposting di akun instagram @makassar_iinfo, disebutkan pasien diduga melarikan diri lantaran tak sanggup membayar tagihan.
"Sedih, diduga tidak bisa membayar tagihan, pasien ini kabur dari rumah sakit. Mirisnya lagi, pria yang berpakaian security lakukan kekerasan (10/12/2019)," tulis caption di akun Instagram tersebut.
Laurentius menegaskan kaburnya F tak ada kaitannya dengan tagihan rumah sakit.
Dijelaskannya, pasien F melarikan diri saat sedang mengikuti kegiatan olahraga pagi di area rumah sakit.
Mengetahui hal tersebut pihak keamanan pun berusaha mengamankan F untuk kembali ke RSJ. Namun sayangnya ada kekerasan yang dilakukan petugas keamanan terhadap pasien yang saat itu berada di trotoar.
"Enggak benar itu (karena tak mampu bayar). Kalau pun mereka (pasien) orang tidak mampu, mereka akan kami bantu dan ditanggung rumah sakit," kata Laurentius saat dikonfirmasi di rumah sakit tersebut di Jalan Prof Dr Latumenten, Selasa (10/12/2019).
Atas perbuatannya, Laurentius menyebut para oknum security yang lakukan pemukulan terancam diberhentikan dari pekerjaannya.