TRIBUNJAKARTA.COM - Nasib pilu dialami Tari, pegawai bank swasta karena kepergian ibunda, Eni (60) selama-lamanya.
Eni menjadi korban tewas di kebakaran yang terjadi di rumah yang berlokasi di kawasan Nursehan Dundang lorong Puskesmas RT 34 RW 10 Kelurahan 3/4 ulu Kecamatan SU 1 Palembang.
Kepergian Eni selamanya itu membuat kesedihan bagi kerabat dan keluarga karena bertepatan dengan empat hari lagi, anak semata wayangnya yang bakal dilamar pada Minggu (15/12).
TONTON JUGA:
Kendati demikian, rencana itu berlum terlaksana, musibah telah terjadi terlebih dahulu.
Anak semata wayang Eni yang bekerja di sebuah bank swasta dengan tempat tugas di Sungai Lilin Kabupaten Musi Banyuasin itu tampak menangis dipelukkan seorang anggota keluarganya begitu sampai rumah sakit.
• Pramugari Ungkap Diskriminasi saat Ari Askhara Jabat, Karni Ilyas Heran:Dirut Punya Waktu Mengurusi?
"Ya ampun Tari,"ucap seorang anggota keluarga yang menangis tersedu saat menyambut kedatangan Tari di Instalansi Forensik RS Bhayangkara.
Sesampainya disana, Tari lantas mengaku ingin melihat jenazah ibunda untuk terakhir kalinya.
Suasana haru terasa ketika Tari mengatakan keinginan untuk melihat jenazah sang ibu untuk terakhir kalinya.
"Yakin kamu mau lihat ibumu," tanya salah seorang keluarganya ketika Tari hendak memasuki kamar jenazah.
Dengan didampingi keluarganya, Tari akhirnya masuk ke kamar jenazah sang ibu.
• Di-PHK, Pramugari Garuda Diminta Tulis Surat ke Ari Askhara: Jika Mood Bapak Bagus Bisa Kerja Lagi
Begitu keluar, wajahnya terlihat pucat dan langsung terduduk lemas di tangga depan kamar jenazah seraya menangis tersedu.
"Sudah, sabar ya nak," ucap salah seorang keluarga untuk menenangkannya.
Rencananya, jenazah Eni akan langsung dimakamkan di TPU Puncak Sekuning.