Namun, ia membenarkan bahwa ada dua anggota polisi yang mendatangi pos pengamanan (pospam) tersebut.
"Itu lokasinya di pos pengamanan BG Junction wilayah Polsek Bubutan, dan terjadi kemarin Sabtu," kata Umam.
• Pukuli Suami yang Stroke, Perilaku Istri Muda Selama Dirawat di Rumah Sakit Jiwa Dibeberkan Dokter
Ia mengatakan dua anggota polisi yang datang ke pos tersebut berniat untuk memperbaiki atap yang bocor.
Dua anggota polisi yang disebut melakukan pengusiran itu adalah Aipda Sony dan Brigadir Hengky yang berasal dari Polsek Bubutan.
Ia juga mengatakan bahwa hal itu sesuai dari foto yang sudah tersebar yakni kedua anggota tersebut tengah melihat ke atap yang bocor.
"Saat ini, kami masih dalam tahap penyelidikan untuk melakukan klarifikasi kepada yang bersangkutan," ujarnya.
• Temukan Benda Mistis Ini di Mobil Billy Syahputra, Cupi Cupita Gemetar Ketakutan: Selalu Ngikutin
Umam berpesan bahwa media sosial bukan tempatnya untuk mem-bully terhadap suatu kejadian yang belum tentu kebenarannya.
Selain itu, ia pun meminta kepada masyarakat Surabaya khususnya untuk menjaga kotanya dan pantang akan berita bohong.
"Mari berpikir jernih dan tidak terpancing dengan hal postingan yang merugikan korps kami," katanya.
• Lettu Erizal Gugur Ditembak KKB, Ibunda Nangis Ingat Pesan Tak Terlupakan: Ternyata yang Terakhir
Viral Video Ibu Marahi Anak Karena Dapat Ranking 3
Sebuah video seorang ibu memarahi anaknya karena mendapat ranking tiga di kelasnya, viral di media sosial, khususnya Instagram.
Salah satu akun yang mengunggah video tersebut adalah akun @camera_penjuru.
Hingga Jumat (20/12/2019) pagi, video tersebut telah ditonton lebih dari 9.000 kali.
Dalam video itu, sang ibu terdengar memarahi si anak dengan nada suara tinggi dan membentak.
Belakangan, menyebar pula video yang memuat pernyataan ibu tersebut yang meminta maaf karena video viralnya mengusik publik.
Menanggapi video viral ini, Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi mengingatkan para orangtua bahwa ranking bukan segala-galanya.