Sisi Lain Metropolitan

Kisah Lambang, Penyandang Tuli dan Bisu Buka Bengkel di Jakarta Timur Demi Hidupi Keluarga

Penulis: Nur Indah Farrah Audina
Editor: Suharno
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Herlambang Probo Hindratno (37), pemilik bengkel yang tuna rungu dan wicara saat ditemui di bengkelnya, Senin (30/12/2019)

Dari situlah Lambang bisa berkomunikasi melalui pesan singkat seperti WhatsApp.

Ia selalu berkomunikasi melalui handphone ketika ingin mengutarakan sesuatu kepada keluarga atau rekannya.

Tepat di usia 17 tahun, Lambang menekuni dunia otomotif.

Selama di sekolah, melalui catatan di handphone, Lambang mulai diajari hal-hal berkaitan dengan mesin.

"Tujuannya supaya setelah selesai sekolah, kita punya kemampuan dan keahlian."

"Jadi untuk bekal hidup ke depannya," sambung dia.

Tak bisa bicara, dapat ia atasi melalui tulisan.

Sedangkan untuk mendengar lawan bicaranya, Lambang hanya mengandalkan rasa.

Sebagi contoh, ketika diajari untuk memperbaiki klakson sepeda motor yang rusak.

Kondisinya yang tak bisa mendengar, membuatnya mengandalkan rasa saja jika klakson tersebut berbunyi.

Sebab Lambang masih bisa mendengar suara yang terlalu melengking, namun frekuensinya kecil ketika mendengar.

Lambat laun, Lambang memberanikan diri untuk membuka bengkel sendiri.

Tepat di sebelah kediaman orangtuanya di Gang Annur RT 2/10 Nomor 15, Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur, bengkel tersebut resmi dibuka sejak 3 tahun lalu.

"Sudah lama bukanya. Lupa tahun berapanya. 3 tahun lebih," ungkap Lambang.

Saat ditemui di bengkelnya, Lambang fokus memperbaiki sepeda motor milik konsumennya.

Halaman
1234

Berita Terkini