Polemik Pembelian Speaker Rp 4 Miliar

Lurah Cipulir Akui Belum Laporkan Tak Berfungsinya Pengeras Suara Peringatan Banjir

Penulis: Annas Furqon Hakim
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lurah Cipulir, Sugianto, saat ditemui di kantornya di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Senin (20/1/2020).

Akibatnya, banyak warga yang kehilangan barang-barang berharganya ketika rumah mereka dilanda banjir.

"Ngapain dipasang, percuma. Orang nggak bunyi sama sekali," kata seorang warga setempat bernama Kiki (46), saat ditemui di kediamannya, Senin (20/1/2020).

Hal senada diungkapkan Ketua RT setempat, Kristanto. Bahkan, belakangan ia sering ditanya warganya perihal tidak berfungsinya pengeras suara.

"Warga banyak yang tanya ke saya, komplainnya ke saya. Sementara saya nggak tahu apa-apa," ujar dia.

Ia mengetahui wilayahnya bakal dilanda banjir dari sejumlah pesan di WhatsApp Group.

"Cuma dari grup WA saja saya tahunya. Habis itu baru diinfokan ke warga suruh siap-siap mau banjir," ucap Kristanto.

Ia mengatakan warganya sama sekali tidak mendengar suara peringatan sebelum banjir melanda wilayahnya pada 1 Januari 2020.

"Pas banjir itu nggak berfungsi, nggak ada bunyinya," katanya.

PKS Legowo Jika Kadernya Gagal Duduki Kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta

Pengeras Suara Peringatan Banjir Tak Berfungsi, Warga Cipulir: Percuma, Nggak Bunyi

Ketika itu, banjir merendam puluhan rumah warga di RT 08 Cipulir. Kristanto mengatakan, ketinggian air mencapai lebih dari dua meter.

"Ini plafon tinggal dua jengkal lagi. Musala di sebelah tinggal gentingnya doang yang terlihat," ujar dia.

Sabtu (18/1/2020) lalu, ketika banjir kembali melanda, pengeras suara peringatan bencana juga tidak berbunyi.

"Makanya ini warga banyak yang tanya ke saya, kenapa kok nggak bunyi," ucap Kristanto.

Padahal, lanjut dia, pengeras suara tersebut sempat berbunyi pada Oktober 2019.

"Terakhir kali bunyi ya itu. Ke sini-sininya sudah nggak ada bunyi lagi," tuturnya.

Berita Terkini