TOPIK
Polemik Pembelian Speaker Rp 4 Miliar
-
Hal ini pun menuai kritik dari Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono.
-
Menurutnya evakuasi lebih mudah karena masing-masing Ketua RT dapat berkoordinasi lewat HT memperingati tinggi air
-
Ketua RT 08, Kristanto, mengatakan warganya sama sekali tidak mendengar suara peringatan sebelum banjir melanda wilayahnya pada 1 Januari 2020.
-
Tak sekalipun warga merasakan manfaat dari empat toa pemberian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI yang bertengger di Pos RW 07
-
Ketua RW 07 Kelurahan Bidara Cina, Mamat Sahroni (58) mengatakan suara peringatan yang menyalak dari empat toa itu hanya sayup-sayup terdengar.
-
Lurah Cipulir Sugianto menilai wilayahnya membutuhkan lebih banyak pengeras suara peringatan dini bencana atau disaster warning system (DWS).
-
Ia mengatakan, pihaknya baru akan berkirim surat ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta.
-
Ketua RT 08/RW 10 Cipulir, Kristanto, mengaku belum melihat petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta datang mengecek
-
Ia mengatakan warganya sama sekali tidak mendengar suara peringatan sebelum banjir melanda wilayahnya pada 1 Januari 2020.
-
Ketua RT 08, Kristanto, mengatakan warganya sama sekali tidak mendengar suara peringatan sebelum banjir melanda wilayahnya
-
Warga Kelurahan Bidara Cina korban banjir luapan Kali Ciliwung menyinggung fungsi alat peringatan dini banjir yang dipasang Pemprov DKI Jakarta.
-
Salah satu staf kelurahan Jalal Abduh mengatakan, perawatan alat tersebut dilakukan setiap dua bulan sekali.
-
Ia mengatakan, pengeras suara peringatan banjir itu terakhir kali berbunyi pada 2017.
-
Tidak berfungsinya tiga speaker atau pengeras suara peringatan dini bencana di Kelurahan Petogogan, Kebayoran Baru, karena mati listrik.
-
Salah satu staf kelurahan Jalal Abduh mengatakan, pengeras suara DWS itu terakhir kali berbunyi pada 2017.
-
Mamat menyebut, di wilayahnya sudah ada toa peringatan namun tidak berfungsi dengan baik ketika banjir datang.
-
Adapun dana sebesar Rp 4 miliar telah disiapkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk membeli enam set speaker tersebut.
-
Menanggapi hal tersebut, Lurah Cipinang Melayu Agus Sulaeman berharap adanya alat Disaster Warning Sistyem (DWS) dengan sistem manual.
-
"Kalau isi kegiatan itu menjadi wewenang dan tanggung jawab SKPD. Kamu perlu apa, ada apa, mereka yang tanggung jawab," ucapnya, Kamis (16/1/2020).
-
BPBD membeli enam set perangkat pengeras suara senilai Rp 4 miliar untuk memperkuat sistem peringatan dini bencana menuai kritik dari anggota dewan.
-
sebagai ibu kota negara yang memiliki anggaran lebih dari Rp 87 triliun, seharusnya Jakarta memiliki sistem peringatan dini bencana yang lebih canggih
-
Anggota DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana menyarankan Gubernur Anies Baswedan untuk menggunakan aplikasi 'Pantau Banjir' warisan Ahok.
-
William juga menyebut, hal ini merupakan kemunduran bagi Pemprov DKI yang sebenarnya telah memiliki sistem peringatan dini yang lebih canggih