Laporan wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana
TRIBUNJAKARTA.COM, PONDOK INDAH - Perayaan Imlek identik dengan pertunjukan Barongsai. Tarian tradisional asal Tiongkok dengan sarung yang menyerupai kostum singa ini paling ditunggu-tunggu oleh setiap masyarakat saat tahun baru Imlek.
Kong Ha Hong, tim barongsai Indonesia besutan Ronald Sjarif jadi langganan berbagai pusat keramaian saat tahun baru Imlek tiba.
Dibentuk sejak 1999, nama Kong Ha Hong terdengar seperti sebuah tim jawara yang disegani di beberapa negara.
Yak, berasal dari Indonesia tim ini sudah beberapa kali menjadi juara dunia. Salah satunya menjadi juara pertama di kota Beijing, Tiongkok.
"Kami telah lima kali dapat juara satu dunia. Dua kali di Indonesia, tiga kali lagi di China. Yang dinilai itu berdasarkan kerapihan, kebersihan, sopan santun, itu 1 point. Kedua kerjasama kepala dan buntut, lalu kerjasama musik dan barongsai, juga tingkat kesulitan loncat tinggi, loncat jauh, loncat sambil menukik," kata Ronald, Kamis (23/1/2020).
Meski dikenal sebagai sebuah kesenian dan kebudayaan asal Tiongkok, Kong Ha Hong tak pandang bulu dalam merekrut anggota tim nya.
Berbagai suku, ras, dan agama dipersatukan tanpa memandang latar belakang keturunannya. Beberapa anggota tim yang mengikuti kejuaraan dunia bahkan merupakan seorang muslim yang berkebangsaan Indonesia.
"Yang ikut juara dunia anak buah saya, itu muslim dan dua-duanya yang di kepala dan ekor itu Ibunya orang Indonesia," kata Ronald.
Tim ini berhasil menjadi juara 1 dunia pada tahun 2009, 2015 I , 2015 II, 2017, serta 2019.
Rahasia Dibalik Kostum Barongsai
Ronald, membeberkan rahasia dibalik kesuksesannya dalam membesarkan nama Kong Ha Hong.
Berdiri pada saat hari kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus tahun1999, tim ini sudah beberapa kali menjuarai kejuaraan dunia World Lion Dance Championship di beberapa negara.
Salah satunya di Guang Xi World Lion Dance Championship 2019 lalu.
Kejuaraan tersebut pun didapatkan dengan cara yang tidak mudah, melainkan penuh liku-liku.
"Kong Ha Hong itu sudah ada daridulu. Tapi kita sempat vakum 32 tahun karena dulu sempat dilarang saat orde baru. Sampai pada akhirnya kembali aktif tahun 1999. Kami pertama kali tampil lagi saat kemerdekaan Indonesia 17 Agustus," kata Syarif.
Menurut dia, kerja keras bersama timnya selama ini menjadi alasan mengapa Kong Ha Hong bisa sangat disegani.
Selain itu, Ronald juga banyak merekrut kaum muda untuk bergabung bersama dengan tim nya dalam mengikuti berbagai kejuaraan tingkat dunia.
• Bea Cukai Temukan Dugaan Tindak Pidana Kasus Penyeludupan Harley-Brompton Eks Dirut Garuda
• Lokalisasi Gang Royal Rawa Bebek Eksploitasi Anak di Bawah Umur untuk Dijadikan PSK
• Lihat Tingkah Tukul Arwana saat Bawakan Program Acara, Ibu Risma Sontak Ngakak hingga Ucapkan Ini
"Batasnya 17 tahun. Karena selain dia masih fokus, dia juga memiliki tenaga yang maksimal. Apalagi kalau kita ambil yang 20 tahunan nanti baru berlatih beberapa tahun dia bimbang menikah," beber Ronald.
"Pokoknya yang dibutuhkan yang penting adalah harus seiya sekata. Satu loncat satu tidak fatal lah jadinya, bahaya itu. Makanya mereka biasanya pakai kode. Nah kalau dia barongsai mau loncat kasih kode itu yang belakangnya," pungkas dia.