Setelah itu ia segera menuju ke rumahnya usai melaksanakan salat di masjid yang ia singgahi.
Pekerjaan seperti ini diakuinya hanya untuk mengisi waktu luang dan mengisi kegiatannya saja.
Pasalnya, saat ini Sutrisno hanya tinggal di rumah yang ia sebut gubuk seorang diri.
Istri tercintanya, Parsiah sudah kembali ke pangkuan Ilahi sejak tahun 1998 lalu akibat sakit.
Sedangkan ketiga anaknya, dua laki-laki dan satu perempuan, tinggal menyebar di Kalimantan, Kebumen dan Banyuwangi.
"Jadi ya saya kerja begini juga buat isi waktu aja. Karena kan anak jauh."
"Saya enggak mau membebani mereka aja. Saya masih kuat usaha," jelasnya.
Selain itu, aktivitas sebagai pencari paku juga dilakoninya untuk mengusir rasa rindunya kepada anak dan cucu-cucunya.
Ketika bekerja, rasa rindu itu bisa terobati karena ia memiliki kesibukan dan tak berdiam diri saja di rumah.
"Hubungan saya dan anak-anak baik. Saya tahu ekonomi mereka seperti apa."
"Namanya orang tua pasti ada rindunya ya."
"Makanya saya begini biar enggak diam aja di rumah."
"Kalaupun rindu enggak terlalu berasa karena saya punya kesibukan," ungkap Sutrisno.
Kendati demikian, Sutrisno mengungkapkan jika ketiga anaknya merupakan orang yang baik.
Mereka selalu berusaha menanyakan keadaan Sutrisno melalui telepon genggam milik saudara ibunya yang tinggal tak jauh dari Sutrisno.