CPNS 2019

Lampaui Passing Grade Tapi Tak Yakin Lolos SKB CPNS 2019? Simak Nilai Tes SKD Pesaing Kalian di Sini

Penulis: Suharno
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Peserta saat bersiap mengikuti ujian menggunakan Computer Assisted Tes (CAT) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Pemprov Jatim di Badan Kepegawaian Negara Kantor Regional II Surabaya di Sidoarjo, Jumat (26/10). CPNS Pemprov Jatim diikuti 62.321 peserta yang akan merebutkan lowongan formasi sebanyak 1.065 orang.

TRIBUNAJAKARTA.COM - Para peserta tes SKD ( Seleksi Kompetensi Dasar) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) bisa langsung melihat hasil seusai ujian.

Namun, meski lolos passing grade tes SKD, akan tetapi para pelamar CPNS tentu masih was-was karena mereka belum tentu lolos ke tahap selanjutnya.

Tahap selanjutnya seusai tes SKD yakni tes Seleksi Kompetensi Bidang (SKB).

Sebelum melaju ke tahap tes SKB, pastinya para pelamar CPNS harus fokus menghadapi tes SKD.

Tes SKD CPNS tahun anggaran 2019 sudah berlangsung sejak tanggal 27 Januari hingga 28 Februari 2020.

Bagi pelamar CPNS yang sudah mengikuti tes SKD tentu masih merasa deg-degan meskipun nilai yang didapatkan telah lolos passing grade.

Wajibkah Peserta CPNS 2019 Memakai Sepatu Pantofel saat Mengikuti Tes SKD? Begini Penjelasan BKN

Dua Joki Tes SKD CPNS Kemenkumham Ditangkap, Masing-masing Dijanjikan Mendapat Rp 10 Juta

Baca Kumpulan Doa Ini Supaya Dimudahkan saat Tes CPNS, Termasuk Doa Agar Tidak Mudah Lupa

Contoh Soal-soal di Tes SKD CPNS 2019 yang Banyak Keluar, Perhatikan Hal Ini!

Hal ini karena tidak semua peserta CPNS yang lolos passing grade tes SKD bakal lolos ke tes SKB.

Badan Kepegawaian Negara (BKN) sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Permenpan RB) nomor 24 tahun 2019 menyatakan hanya tiga kali jumlah formasi yang dinyatakan lolos tes SKB.

Misalnya, jumlah formasi yang dibutuhkan hanya satu maka jika dikali tiga, jadi hanya tiga pelamar CPNS dengan nilai tes SKD tertinggi di formasi tersebut yang berhak ke SKB.

Atau misal jumlah formasi yang dibutuhkan lima maka jika dikali tiga, 15 orang nilai tertinggi tes SKD di formasi tersebut berhak lolos ke tes SKB.

Lalu bagaimana rasa mengatasi deg-degan apakah kita lolos atau tidak ke tes SKB?

Tentu jawaban tersebut masih harus menunggu hingga tanggal 22-23 Maret dimana seluruh intansi bakal merangking nilai tes SKD di setiap formasi.

Namun untuk mengira-ngira apakah nilai kita lolos bisa disimak di website intansi yang kita daftar.

Hal ini lantaran website monitoring nilai tes SKD di cat.bkn.go.id maupun aplikasinya di telepon genggam tidak update.

Akan tetapi, sejumlah intansi mengumumkan nilai tes SKD setiap sesi.

Berikut sejumlah intansi yang mengumumkan nilai tes SKD di website mereka setiap sesinya.

1. Kementerian Komunikasi dan Informatika

Pengumuman nilai tes SKD CPNS Kementerian Komunikasi dan Informatika tahun anggaran 2019. (kominfo.go.id)

2. Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Pengumuman nilai tes SKD CPNS Pemprov Jabar tahun anggaran 2019. (bkd.jabarprov.go.id)

3. Pemerintah Kabupaten Cilacap

Pengumuman tes SKD CPNS Pemkab Cilacap tahun anggaran 2019. (bkd.cilacapkab.go.id)

Namun, harus diingat pengumuman tersebut masih bersifat acak dan belum ada perangkingan tes SKD tiap formasi.

Meski demikian, para pelamar CPNS bisa mengetahui kira-kira banyak atau tidak nilai tes SKD peserta lain yang di atas kalian.

Selain itu, para pelamar CPNS yang jadwal tes SKD-nya masih beberapa hari lagi bisa lebih giat belajar supaya nilainya bisa melampaui nilai yang sudah ada.

Dua Joki CPNS Ditangkap

Petugas menangkap dua Joki peserta tes SKD calon pegawai negeri sipil ( CPNS) di Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Sulawesi Selatan.

Kedua joki ini mengaku akan diberikan Rp 10 Juta bila berhasil meloloskan kliennya.

Kanit 3 Tindak Pidana Tertentu (Tipiter) Polrestabes Makassar Iptu Ali Hairuddin mengatakan, dua joki yang berinisial FA (23) dan AS (23) sudah mendapat uang akomodasi sebesar Rp 1,8 juta.

"Si penyuruh yang inisialnya W dan pembuat dokumen palsunya inisal C itu menjanjikan masing-masing Rp 10 juta per orang jika lulus," kata Ali saat diwawancara di Mapolrestabes Makassar, Selasa (4/2/2020).

FA dan AS didatangkan dari dua tempat berbeda.

FA merupakan mahasiswa di salah satu universitas di Yogyakarta.

Sementara AS merupakan pengajar di salah satu tempat bimbingan belajar di Karawang, Jawa Barat.

Kedatangan FA dan AS di Makassar diatur langsung oleh W dan C yang mempertemukan, dengan peserta asli tes CPNS tersebut.

"Ini sementara kita lakukan pengembangan dan berdasarkan identitas yang memesan ini sedang kita kembangkan dan akan kita lakukan tindakan selanjutnya," imbuh Ali.

Kedua joki tersebut disangkakan Pasal 263 KUHP ayat 1 dan 2 tentang pemalsuan surat.

Kedua joki itu kini mendekam di dalam sel Polrestabes Makassar.

"Ancaman hukumannya paling lama 6 tahun," tutup Ali.

Sebelumnya diberitakan dua pria asal Jawa ditangkap usai ketahuan menjadi joki peserta tes calon pegawai negeri sipil (CPNS) Kemenkumham Sulawesi Selatan, Senin (3/2/2020).

Kedua joki yang berinisial FA (23) dan AS (23) tersebut diamankan di lokasi tes ujian di Universitas Kristen Indonesia (UKI) Paulus Makassar.

"Keduanya ditangkap sama anggota dan panitia yang jaga ujian," kata Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Indratmoko saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (4/1/2020).

Hamil saat Ikuti Tes CPNS

Sebuah kisah muncul dari rangkaian tes SKD ( Seleksi Kompetensi Dasar) Calon Pegawai Negeri Sipil ( CPNS).

Kali ini, dari Kota Malang, Jawa Timur.

Saat tes berlangsung, Sabtu (1/2/2020), seorang peserta SKD CPNS di Kota Malang, Jawa Timur, Rhegita Resih Kemuning, yang tengah mengandung, mengalami bukaan dua.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Kompas.com dari Badan Kepegawaian Negara (BKN), peserta yang mendaftar di formasi guru pemerintahan Kota Malang ini dalam kondisi akan melahirkan.

"Rhegita mengikuti seleksi pada hari Sabtu (1/2/2020) dalam kondisi akan melahirkan dan sudah bukaan dua," kata Kasubbag Hubungan Media dan Antar Lembaga BKN Diah Eka Palupi saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (1/2/2020) siang.

Diah menjelaskan, panitia seleksi dari BKD Kota Malang dan Kantor Regional II BKN Surabaya melakukan tindak lanjut dengan kondisi peserta SKD CPNS tersebut.

Panitia mempersiapkan ambulans dan tim medis di lokasi tes.

Menurut Diah, ketika tes berlangsung, Rhegita mengalami bukaan dua.

Ketika selesai tes, ketubannya pecah.

"Pas tes, baru bukaan dua. Habis tes ketubannya langsung pecah," ujar Diah.

Menurut informasi terakhir, Rhegita telah dibawa ke rumah sakit terdekat.

Namun, belum ada informasi nama rumah sakit yang dituju. Informasi mengenai peristiwa ini juga diunggah melalui akun Instagram BKN Surabaya. (TribunJakarta.com/Kompas.com)

Berita Terkini