Pria tewas ini berinisial NRA (52) yang melakukan pesta miras bersama pelaku Cecep (45).
Dalam kondisi mabuk, NRA melecehkan pelaku dengan kalimat tak pantas dilontarkan.
"Dalam proses pesta minuman keras tersebut, korban melakukan bully atau melecehkan tersangka," kata Kapolsek Metro Senen, Kompol Ewo Samono, saat konferensi pers di kantornya, Rabu (5/2/2020).
Sambil merendahkan pelaku, korban memegang kepalanya hingga memancing kekesalan.
"Perkataan maupun tindakan antara lain memegang kepala tesangka sehingga cekcok mulut," ujar Ewo.
Insiden ini terjadi pada pukul 22.00 WIB, Jumat, 31 Januari 2020.
Mendengar cekcok mulut, warga yang berada di lokasi tiada yang berani melerai.
"Korban terus melakukan bully lagi terhadap tersangka sehingga refleks, tersangka mengambil botol minuman keras yang tadi digunakan untuk pesta miras tersebut," ujar Ewo.
"Kemudian dia (tersangka) langsung memukulkan kepada korban, mengenai jidat dan leher sebelah kiri," sambungnya.
Akibat perbuatannya, pelaku yang kini berstatus tersangka dijerat Pasal 351 ayat 3, karena mengakibatkan korban meninggal dunia dengan ancaman hukuman maksimal 7 tahun penjara.
Sementara, polisi juga telah mengamankan barang bukti berupa satu botol minuman keras.
Mabuk Sampai Tewas: Kami Lagi Happy, Selow Saja
Cecep (45), pelaku kekerasan yang menghantam kawannya, NRA (52) hingga tewas saat mabuk bareng.
Padahal, mereka saling kenal. Pun pesta minuman keras (miras) bersama, di Jalan Paseban Timur, Jakarta Pusat.
Mereka berdua merupakan kawan yang sedang pesta minuman keras (miras), di Jalan Paseban Timur, Jakarta Pusat, pukul 22.00 WIB.