Menurut Kasat Reskrim Polres Melawi AKP Primas Dyran Maestro, Dede ada di lokasi menonton.
Di kasus ini polisi memeriksa sembilan orang saksi, termasuk Dede.
Dede sempat berdalih, Wita, Sifa dan Sandi tersengat listrik karena melihat bohlam di rumahnya pecah.
Setelah menjalani operasi, Wita siuman dan membeberkan Dede lah orang yang menganiaya dirinya dan dua anaknya.
“Korban menyampaikan nama dan apa yang terjadi,” kata Kapolres Melawi, AKBP Tris Supriadi, Rabu (19/2/2020).
Berbekal kesaksian korban dan saksi lainnya, penyidik menangkap Dede dan menetapkannya sebagai tersangka.
Tris membenarkan pelaku sakit hati hingga menganiaya Wita hingga terluka parah.
Sedangkan Sandi dan Sifa tewas dibantai Dede di dapur.
"Menurut tersangka, korban sering mengucapkan kata yang menyinggung tersangka,” ujar Tris.
Ia memastikan Dede tidak memiliki hubungan darah, hanya sebatas rekan kerja Iwan, suami korban.
Tapi, kini Dede sudah tak lagi bekerja dengan Iwan.
Dikuburkan Satu Liang
Jenazah Sandi dan Sifa sudah dimakamkan pada Selasa (18/2/2020) di pemakaman umum Natai, Gunuk.
Sandi sebentar lagi persiapan untuk menghadapi ujian nasional.
"Dibikin satu liang kubur, tapi dua lubang lahatnya," kata Paur Subbag Humas Polres Melawi Bripka Arbain.