Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Di Pujasera pinggir Lapangan Blok S, ada satu kuliner bakso yang legendaris.
Rasa kuah dan ukuran daging dalam semangkuk bakso itu jadi alasan banyaknya pengunjung yang datang sampai saat ini.
Bakso Kumis, begitu lah namanya.
Nama yang diambil dari kumis khas pemiliknya tersebut, menjadi salah satu kuliner di Jakarta Selatan yang laris manis.
Saat jam makan siang, para pengunjung tampak berdatangan memasuki Pujasera yang terletak di Lapangan Blok S, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Sebagian pengunjung langsung berjalan menuju gerobak Bakso Kumis dan mengambil sendiri mangkuk di meja dekat panci bakso.
Meja itu tersaji daun seledri, garam, kecap, cuka dan sambal hijau.
Mereka menuangkan sendiri sesuai selera.
Selepas meracik secukupnya, mereka mengantre penjual menuangkan bakso ke dalam mangkuk.
Pemandangan itu layaknya antrean yang mengular di gubuk makanan saat menghadiri acara pernikahan.
Ada yang terisi dua butir, tiga butir bahkan empat butir bakso dalam satu mangkuk.
Penerus kedua pemilik Bakso Kumis, Hidayatullah (45), mengatakan cara itu sudah menjadi tradisi sejak ayahnya pertama kali berdagang bakso dengan cara dipikul.
Ia mempertahankan kebiasaan itu hingga saat ini.
"Memang dari dulu ayah saya berjualan seperti itu. Kita enggak menghilangkan tradisi itu," ungkapnya saat berbincang dengan TribunJakarta.com di sana pada Selasa (25/2/2020).