Saat itu Terawan mengungkapkan, bahwa ia mendatangi pasien hanya dari balik dinding kaca tersebut dan tidak melakukan kontak langsung.
Terawan yakin, ia tidak mungkin terpapar virus tersebut apabila tidak melakukan kontak langsung dengan penderita.
Maka dari itu, Terawan merasa tidak perlu memakai masker saat mengunjungi 2 pasien ibu dan anak yang terdeteksi virus corona.
• Terindikasi Corona, Sejumlah Petugas Medis di Rumah Sakit Mitra Keluarga Depok Diliburkan
"Wong kita juga enggak pakai masker juga udah yakin (tidak akan terpapar)," ungkapnya.
"Kenapa? Keyakinan itu yang paling penting," lanjutnya.
Terawan menjelaskna bahwa terdapat zona infeksi dan zona nonifeksi.
"Menteri kesehatan tahu persis kalau ini infeksi, area infeksi, ini area noninfeksi," kata Terawan.
Menurutnya, jika kita berada di zona noninfeksi maka kita tidak perlu berperilaku seperti berada di zona infeksi.
"Karena tahu ini area noninfeksi, apa yang harus dilakukan? Tidak usah berperilaku sebagai area infeksi," ujar Terawan di hadapan awak media.
Masih menurut Menkes Terawan, jika memang tidak melakukan kontak langsung dengan pasien, tidak ada yang perlu ditakutkan.
Sebab sebagian besar, pasien positif virus corona disebabkan oleh adanya kontak langsung dengan orang yang terjangkit virus tersebut.
• Mengapa WN Jepang yang Diduga Corona Bisa Lolos Pengecekan di Bandara? Ini Penjelasan Menkes Terawan
"Sama juga, kalau tidak kontak langsung, ya untuk apa? Takutnya di mana?" ungkap Terawan.
"Wong ini terjadi karena adanya kontak langsung (dengan penderita)," lanjutnya.
Terawan mengungkapkan, hal itu perlu dipahami oleh masyarakat agar tidak menimbulkan ketakutan yang berlebihan.
"Jadi di situ lah rasionalitas yang harus dibangun," ungkap Terawan.