TRIBUNJAKARTA.COM - Pengemudi ojek online, Mulyono (59) menjalani rapid test virus corona setelah terkena tipu penumpangnya untuk mengantar Purwokerto - Solo yang berjarak sekitar 230 km.
Tes itu dilakukan Mulyono lantaran penumpang (SA) yang menipunya mengalami demam dan bantuk di Solo, Jawa Tengah sepulang dari Jakarta.
TONTON JUGA:
Berdasarkan hasil rapid test itu, warga Kecamatan Kalibagor, Banyumas itu dinyatakan non-reaktif.
• Ramadan 2020, Yuk Cari Tahu Perhitungan Zakat Fitrah Jika Ingin Ganti Pakai Uang
"Sudah di-rapid test, hasilnya negatif," tegas Bupati Banyumas Achmad Husein dilansir dari Kompas.
Selain itu, pengemudi ojek online memiliki tiga anak tersebut juga telah menjalani karantina mandiri di rumahnya setelh mengantar SA selama lima jam dari Purwokerto ke Solo.
SA dari Jakarta
SA diketahui bertolak dari Jakarta untuk menuju Kota Solo, Jawa Tengah.
Kendati demikian, ia berhenti di Terminal Bulupitu, Purwokerto pada Sabtu (4/4/2020).
• Curhat Pilu Aura Kasih Kenang Glenn Fredly: Namamu Selalu Mengiringi Tiap Langkahku
Di sana, SA mengaku kehabisan uang dan menawarkan orderan pada Mulyono, driver ojol yang biasa menunggu penumpang di terminal tersebut.
SA meminta Mulyono mengantarkan sampai ke Solo.
Ia berjanji membayar Rp 700.000,00 setibanya mereka di Solo.
Sesampainya di Solo, SA malah meninggalkan Mulyono tanpa bayaran dengan modus pura-pura menunaikan salat.
• Cara Mudah Mencairkan Dana Jamsostek Bagi Korban PHK, Perhatikan Dokumen yang Wajib Dipersiapkan
Ditolak keluarga
Setibanya di rumah, SA justru mendapatkan penolakan dari keluarganya. Hal itu dikemukakan oleh Wali Kota Solo, FX. Hadi Rudyatmo.
"Sama keluarganya ditolak, kemudian dikarantina," kata Rudy.
• Rekam Jejak Glenn Fredly Pencetak Hits Patah Hati, Begini Kisah Asmaranya Bersama Mutia Ayu
Sesuai regulasi pemerintah daerah, pemudik, lebih-lebih yang berasal dari zona merah Covid-19 harus menjalani karantina di Graha Wisata Niaga.
"Semalam dikarantina di sini (Graha Wisata Niaga)," kata Rudy.
• Mulai Efektif PSBB di Jakarta, Layanan Ojek Motor di Aplikasi Grab dan Gojek Hilang
Demam dan batuk
SA diketahui mengalami demam dan batuk-batuk.
Kondisi pelaku ini membuat polisi belum dapat melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
• PSBB Jakarta Berlaku Hari Ini, Aturan Lengkap Berkendara & Ojek Online Dilarang Angkut Penumpang
SA kini dibawa ke rumah sakit di Solo, Jawa Tengah untuk menjalani perawatan.
"Kemarin kita amankan. Karena batuk, dibawa ke rumah sakit," tegas Kapolresta Surakarta Kombes Andy Rifai.
Kronologi
Mulyono menuturkan, awalnya sempat kaget ketika diminta mengantarkan penumpang ke Solo dengan jarak lebih dari 200 kilometer.
Ketika itu Mulyono tak mau lantaran jarak dari Purwokerto - Solo terlalu jauh sekitar 230 Km.
Meski demikian, penumpang itu terus merayu Mulyono.
• Terkuak Siasat Licik Siswa SMA di Tasik Curi Mobil Mantan Kapolda Jabar, Polisi Dibuat Tercengang
Mulyono bahkan dijanjikan Rp 700 ribu setelah mengantar penumpang itu ke Solo.
Singkat cerita, Mulyono bersedia menerima order tersebut secara offline, karena order melalui aplikasi paling jauh hanya 30 kilometer.
"Waktu itu penumpangnya bilang terus terang katanya akan dibayar di rumah, istrinya yang akan membayar. Saya sempat meminta nomor telepon istrinya, tapi katanya tidak hafal, dia juga tidak bawa HP," kata Mulyono.
Karena curiga, Mulyono sempat berusaha menurunkan penumpangnya di perempatan Buntu, Kecamatan Kemranjen, Kabupaten Banyumas.
Mulyono meminta penumpangnya untuk melanjutkan perjalanan menggunakan bus ke Solo.
"Tapi penumpang tidak mau, karena kalau naik bus otomatis harus membayar dulu, penumpang ternyata tidak membawa uang sama sekali. Saya tanya sama dia bahwa mau beneran bayar atau tidak, dia menjawab katanya tidak akan menipu saya karena saya sudah tua," ujar Mulyono.
Bahkan di tengah perjalanan, si penumpang meminjam uang ke Mulyono untuk membeli air mineral.
• Pemerintah Umumkan Kebijakan THR di Tengah Pandemi Corona, Begini Penjelasan Lengkapnya
Mulyono yang tidak tega akhirnya menyerahkan uang Rp 20.000 untuk membeli air mineral untuk penumpang dan dirinya.
Mereka kemudian sampai di Solo pukul 19.00 WIB setelah berangkat pukul 14.00 dari Purwokerto.
Pelaku penipuan kemudian meminta berhenti di Masjid kawasan Banjarsari, Solo dia mengaku hendak salat.
Apes, setelah menunggu pelaku salat ternyata malah kabur dan hanya meninggalkan sendalnya di Masjid tersebut.
"Saya ditegur warga ditanya menunggu siapa. Saya jawab menunggu penumpang. Saya lihat dalam Masjid sudah kabur," aku Mulyono.
Saat itu Mulyono tak sadar ditipu karena sandal pelaku masih ada di pelataran masjid tersebut.
"Sendalnya ditinggal," kata Mulyono.
• Panduan Lengkap Beribadah Ramadhan di Tengah Wabah Virus Corona dari Kementerian Agama, Yuk Disimak
Berangkat dari situ, kisahnya kemudian viral di aplikasi Whatsapp grup.
Kemudian, banyak orang yang menanyakan kisah tersebut dan menolongnya.
Atas kejadian tersebut, Mulyono mengaku pasrah dengan apa yang dia terima saat ini.
(tribunjakarta/tribunsolo/kompas)