Antisipasi Virus Corona di Depok

Warga Mengeluh Bansos Disunat Rp25.000, Ketua RT di Depok Mengaku Salah: Untuk Warga yang Tak Dapat

Penulis: Suharno
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi paket sembako

"Saya berpikir keras bagaimana membaginya," ucap Barep.

"Akhirnya sesuai kesepakatan para RT di sini, bagaimana kalau kita potong Rp 25 ribu untuk dibelikan sembako," kata dia.

Nah, sembako tersebut akan dibagikan kepada mereka yang KK-nya tak dapat bansos.

• Langgar PSBB, Pasar Malam di Cengkareng Jakarta Barat Dibubarkan Satpol PP

Lanjut Barep, esoknya berhembus kabar tak sedap ihwal dana bantuan sosial yang disunat sebesar Rp 25 ribu.

Padahal menurutnya, tidak ada sepeser pun uang bantuan sosial Covid-19 yang disalah gunakan oleh pihaknya.

“Seperak pun saya enggak makan sama sekali," ia menegaskan.

"Sorenya langsung diserahkan juga uang itu dikumpulkan di rumah pak RW, agar tidak timbul kecurigaan,” tutur dia.

Barep berujar uang sebesar Rp 25 ribu yang awalnya hendak digunakan untuk dibelikan paket sembako kini sudah dikembalikan kepada warga penerima bantuan yang terdaftar.

“Kemudian ada saran bahwa uang itu agar dikembalikan," ucap Barep.

• Curhat Kuli Pasar Ciplak Saat Pandemi Covid-19: Dapat Rp 35 ribu Sehari Saja Susah

"Langsung saat itu juga uangnya saya kembalikan karena memang masih utuh belum dibelikan sembako."

"Kepada warga yang tidak menerima bantuan, saya juga mohon maaf."

"Saya berharap ke depan Pemerintah dapat mengakomodir agar seluruh warga menerima bantuan,” Barep menambahkan.

Mengaku Salah

Barep Suroso Ketua RT 05/06 Kelurahan Mampang, Pancoran Mas, Kota Depok, mengakui pihaknya salah telah menyunat dana bantuan sosial (Bansos) Covid-19 dari Pemerintah Kota Depok untuk 39 warganya.

“Tapi terus terang, dengan potongan Rp 25 ribu itu saya akui salah. Tapi saya memikirkan lagi gimana warga saya yang gak dapat,” kata Barep di kediamannya, Senin (20/4/2020).

Halaman
123

Berita Terkini