Virus Corona di Indonesia

Achmad Yurianto Klarifikasi Posisinya Jadi Jubir Covid-19 Diganti Dokter Reisa, Apa Sih Tugasnya?

Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta
Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dokter Reisa saat menyampaikan informasi update kasus corona atau covid-19, Senin (8/6/2020).

TRIBUNJAKARTA.COM - Sosok dokter Reisa Broto Asmoro yang hadir dalam siaran update virus corona Gugus Tugas Covid-19 pukul 15:30 WIB kemarin mengundang pertanyaan publik.

Ada yang mengira posisi Achmad Yurianto sebagai Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan Covid-19 diganti oleh dokter Reisa.

Achmad Yurianto kemudian mengklarifikasi kabar tersebut ketika dihubungi Tribun, Selasa (9/6/2020) pagi.

Achmad Yurianto menjelaskan, dokter Reisa didapuk menjadi Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Covid-19.

Tugas pokok dan fungsi utama dokter Reisa sebagai Tim Komunikasi Publik yaitu menyampaikan edukasi new normal atau kenormalan baru kepada masyarakat.

 

Juru Bicara (Jubir) Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona (Covid-19), Achmad Yurianto (https://covid19.go.id/)

Kebutuhan mengedukasi masyarakat soal kenormalan baru secara masif merupakan alasan utama dokter Reisa ditunjuk menjadi Tim Komunikasi Publik.

"Sekarang saatnya untuk melakukan edukasi secara masif ke semua masyarakat untuk menjalankan adaptasi kebiasaan baru agar aman dan produktif. Semua potensi kita ajak untuk berbicara, tidak hanya birokrat tetapi juga pihak lain."

"Reisa seorang dokter yang juga mewakili generasi muda dari luar birokrat," jelas Achmad Yurianto kepada Tribun.

Menurut Achmad Yurianto, edukasi kenormalan baru kepada masyarakat merupakan tema besar pemerintah saat ini.

"Ini (edukasi new normal, red) tema besar kita. Hal yang sama juga akan dilakukan oleh gugus tugas di daerah dengan pertimbangan daerah masing masing," ujarnya.

 

Saat ini, lanjut Achmad Yurianto, dirinya sebagai Jubir Pemerintah dan dokter Reisa di Tim Komunikasi Publik bekerjasama dalam satu tim.

Mengkomunikasikan update kasus Covid-19 merupakan tugas Achamd Yurianto.

Mengedukasi masyarakat soal kenormalan baru menjadi tugas dokter Reisa.

"Kita bekerja bersama-sama, dalam satu tim. Up date (kasus Covid-19, red) proporsinya hanya 25%. Data kita olah dalam bentuk informasi yang kita analisa, kebutuhan edukasinya ini 75% proporsinya," jelas Achmad Yurianto.

Sosok dokter Reisa Broto Asmoro

Hadirnya Dokter Reisa Broto Asmoro yang masuk dalam anggota Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Pusat menjadi perbincangan publik.

Dalam konferensi pers Senin (8/6/2020), Reisa mengajak masyarakat untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru menuju masyarakat yang produktif dan aman dari Covid-19.

Reisa mengatakan, mulai saat ini, masyarakat harus mulai hidup dengan kesadaran baru dan beradaptasi dengan kebiasaan untuk hidup yang lebih sehat.

Yakni dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan agar tetap bisa produktif dan aman dari Covid-19.

"Kedisiplinan penting agar kehidupan kita semua tetap produktif, dan senantiasa terhindar dari pandemi Covid-19, serta menekan kemungkinan ancaman lahirnya gelombang kedua," ungkap Reisa.

Dia menjelaskan, beradaptasi dengan kebiasaan baru adalah jalan keluar yang hampir seluruh dunia menerapkannya.

Selama vaksin atau obat Covid-19 belum ditemukan, lanjut dia, kehidupan harus tetap berlangsung.

 

Setelah kemunculannya mendampingi Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto, obrolan dengan tagar #Reisa sempat ramai dan menjadi trending di laman Twitter pada Senin (8/6/2020) petang.

Banyak dari warganet yang senang dengan kehadiran dr Reisa Broto Asmoro yang bergabung menjadi tim dari Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan Covid-19.

Komedian Arie Kriting yang pernah satu panel dengan dr. Reisa dalam sebuah acara menilai pernyampaian komunikasi dari dr. Reisa mengenai masalah kesehatan mudah dipahami.

"Saya pernah satu panel sama dr. Reisa di tayangan acara kesehatan sebuah TV. Paling utama dr. Reisa itu bisa menyampaikan masalah kesehatan dengan pendekatan yang mudah dipahami. Sepertinya kemampuan itu sangat dibutuhkan untuk mengkomunikasikan situasi wabah Covid19 saat ini," tulis Arie Kriting di akun Twitternya @Arie_Kriting.

 

Lantas siapakah sebenarnya sosok dr. Reisa Broto Asmoro ini?

Sosok dr. Reisa Broto Asmoro ini sebenarnya bukan dokter yang asing, sebab wajahnya sudah sering muncul di layar kaca.

Ia merupakan soerang dokter sekaligus model yang juga kerap menjadi pemandu acara dalam program kesehatan.

Reisa dikenal sebagai presenter acara kesehatan di televisi, diantara program yang ia pandu adalah Dokter Oz dan Ibu Pintar.

Di sela kesibukannya sebagai presenter di televisi, dokter Reisa juga membuka klinik kecantikan di Jakarta Selatan.

Reisa juga aktif diberbagai kegiatan sosial, serta menjadi pembicara dalam seminar-seminar kesehatan nasional.

Ia juga aktif untuk memberikan edukasi melalalui berbagai saluran digital seperti lewat spotify serta kanal YouTube.

Di kanal YouTubenya yang bernama Reisa Broto Asmoro, ia cukup sering membuat konten untuk mengedukasi masyarakat.

Dokter Reisa yang lahir di Malang, 28 Desember 1985 itu, kini memiliki sebanyak 18.800 subscriber.

Pada 2010, ia pernah menyabet gelar Puteri Indonesia Lingkungan.

Di akun Facebook pribadinya, Reisa menuliskan dirinya merupakan lulusan di Universitas Pelita Harapan Karawaci Tangerang.

Ia pernah bekerja di RS Polri Raden Said Soekanto dan bertugas di bagian forensik.

Ia juga pernah menjadi anggota Dissaster Victim Identification (DVI) yang turut terlibat dalam proses ivestigasi pesawat Sukhoi dan beberapa bom terorisme di Jakarta.

Supaya ada kesetaraan gender

Reisa Broto Asmoro. (Instagram)

Dokter Reisa Broto Asmoro yang dikenal lewat acara DR Oz Indonesia kini menjadi pendamping Achmad Yurianto menjadi dalam setiap penyampaian informasi update kasus Covid-19 di tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Pusat.

Mengutip KompasTV, Pakar komunikasi politik Effendi Gazali mengatakan, adanya dokter Reisa ini menunjukan sebuah kemajuan dalam komunikasi penanganan Covid-19 di Indonesia.

Lantas benarkah ditunjuknya dokter Reisa biar masyarakat tidak lagi panik soal corona?

"Kalau substansi pesannya transparan dan memang bermanfaat untuk memperlihatkan kemajuan Indonesia dalam penanganan Covid, tentu ditambah wajah akrab dokter Reisa, tentu ini akan lebih baik," buka Effendi saat dihubungi KompasTV, Senin (8/6/2020).

Effendi menjelaskan, penunjukan ini adanya kesetaraan gender.

"Kan ada juga unsur variasi serta kesetaraan jender. Keren pokoknya. Asal betul data dibuka apa adanya, serta jumlah test per juta penduduk dipercepat. Kita suka bilang kondisi USA parah. Per hari ini ada 2 juta lebih kasus Covid-19. Ada 817 kasus baru. Dan korban meninggal sudah 112.477 orang. Tapi jumlah orang yang sudah di-test secara akurat sebantak 21.298.974 orang. Atau yang sudah ditest 64.371 orang per satu juta warga Amerika. Nah, kalau kita per hari ini, jumlah yang di-test dengan metode akurat, per satu juta warga, adalah 1511 orang. Coba bandingkan dengan 64.371, berapa perbandingannya itu?" seru Effendi Gazali.

"Nah harapan baru untuk Dokter Reisa, semoga dia bisa memberi kesempatan tanya-jawab, sebagai sesuatu yang baru. Kan wartawan bisa mewakili publik. Misalnya ya terhadap angka test yang masih rendah itu. Apakah itu bagian dari strategi agar publik tidak panik? Atau memang APBN tidak cukup? Lalu rencana ke depannya bagaimana?" kata Effendi.

Sebagian artikel ini sudah tayang di Kompas TV dengan judul Dokter Reisa Ditunjuk Biar Publik Nggak Panik soal Corona? Ini Kata Effendi Gazali

Berita Terkini