Pedoman itu dikeluarkan sebagai acuan bagi banyak pihak terkait.
Agar dikemudian hari tak ada lagi kejadian memilukan di mana Covid-19 justru menulari tenaga medis hingga tak sedikit dari mereka yang meninggal dunia.
Menurut Satrio, rupanya satu diantara beberapa faktor penularan itu disebabkan penggunaan APD yang tidak tepat.
Serta belum memenuhi standar sebagai sarana pelindung diri bagi tenaga medis.
"Konsorsium ini sangat peduli terhadap kasus Covid-19, konsen kami adalah bagaimana mendukung para tenaga medis, pemerintah dalam menyiapkan APD yang sesuai standar internasional. Itu sebabnya, kami melakukan kerjasama dengan Hansoll Korea Selatan," jelas Satrio.
• Listrik Fasilitas Umum Rusun Dinas Kebersihan DKI Diputus, Warga: Kami Selalu Setor ke Pak RW
Konsorsium PT EKI sebelumnya ditunjuk sebagai Pelaksana tugas pengadaan APD oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Hal itu tertuang pada SPK bernomor : KK.02.01/1/460/2020 tertanggal 28 Maret 2020.
Proyek pesanannya mencapai lima juta set APD, dengan keterangan tiga juta set APD telah dikirim.
Berdasar data Kemenkes, kebutuhan APD di tanah air diperkirakan mencapai delapan juta set APD.
Guna mendukung teknologi yang digunakan, konsorsium PT EKI merangkul pula PT Braga Teknologi Nusantara (BTN) yang meluncurkan aplikasi Indonesia Bertahan (Intan).
Aplikasi ini dibuat untuk informasi seputar Covid-19 dan juga Informasi terkait alat kesehatan, aplikasi ini diluncurkan pada bulan Maret 2020.