Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI TIMUR - Sistem zonasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMP di Kota Bekasi dinilai ngaco, sejumlah orangtua keluhkan seleksi jarak tidak akurat.
Sejumlah orangtua calon peserta didik baru mendatangi kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi di Jalan Lapangan Tengah, Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Kamis, (2/6/2020).
Memasuki hari kedua pendaftaran PPDB tingkat SMP, sejumlah kendala ditemukan para orangtua calon peserta didik baru.
Mereka merasa sistem jarak pada jalur zonasi tidak akurat, padahal, jarak antara sekolah pilihan dengan tempat tinggalnya tidak sejauh seperti yang tertera pada sistem.
• Kasus Penusukan di Hotel Jakarta Barat, Babinsa Serda Saputra Tewas Lantaran Ditusuk Pakai Badik
Hal ini yang diraskan Reni (40), salah satu orangtua calon peserta didik baru yang mendaftar ke SMP Negeri 50 yang berada di Kecamatan Rawalumbu Kota Bekasi.
"Anak saya daftar di SMPN 50, tapi jarak rumah ke sekolah 1,2 kilo meter, makanya saya mau komplain ada yang salah sama jaraknya," kata Reni di kantor Disdik Kota Bekasi.
Kecurigaan adanya kesalahan sistem jarak ini, diperkuat dengan hasil yang didapat tetangganya.
• Hiraukan Usulan Menteri Perhubungan, Anak Buah Anies Baswedan Tetap Berlakukan SIKM
Bermukim di lingkungan perumahan berdekatan, tetangga Reni mendapatkan skor jarak yang lebih deket di kisaran 900 meter dari sekolah.
"Zonasi saya di google map saya sekitar 983, tapi tiba tiba saya daftar malah 1,2 meter ke sekolah dituju diperbaiki tadi," ungkap Reni.
Reni merasa kecewa dengan sistem PPDB jalur zonasi tahun ini, hasil sementara akibat dugaan kesalahan sistem pengukur jarak membuat anaknya terpaksa tersingkir dari seleksi masuk.
"Saya udah urus tadi ke Disdik, tapi di sini enggak ada solusi cuma disuruh tunggu, padahal pengumunan lulus sampai tanggal 4 (Juli) sekarang aja anak saya udah enggak ada namanya (di daftar seleksi)," geramnya.
• Pengurus RT di Pulogadung yang Pungut Ongkos Distribusi Bansos Diminta Kembalikan Uang Warga
Hal yang sama juga dialami Dewi (35), warga Pengasinan, Mustika Jaya, ini mendaftarkan anaknya ke SMP Negeri 10 Kota Bekasi.
Namun ketika sudah mendaftar, titik koordinat rumah dengan sekolah tujuan dirasa tidak sesuai.
"Jadi titik kordinat jaraknya ngaco, harusnya rumah saya ke sekola 200 atau 500 meter, tapi di sini (sistem pendaftaran PPDB) ditulisnya 1072 meter," kata Dewi.
Kondisi ini menurut Dewi tidak terjadi pada dirinya, banyak orangtua calon peserta didik yang merasakan hal serupa.
• Buru Pelaku Penculikan 8 Remaja di Kota Depok, Polisi Tempelkan Sketsa Wajah hingga Angkot
"Ini bukan saya doang, ada 15 orang (di SMP N 10) semua sama titik kordinatnya enggak sesuai," tegas dia.