Penganiayaan Anak di Duren Sawit

Bela Keponakan yang Disiksa, Linda Ikut Dianiaya Abdul Mihrab di Duren Sawit: Dia Lempar Bangku Kayu

Penulis: Kurniawati Hasjanah
Editor: Muji Lestari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi kontrakan Abdul Mihrab (40) tempat dia menganiaya putrinya RPP (12) di Duren Sawit, Jakarta Timur, Kamis (23/7/2020).

Padahal Penyidik Satreskrim Polrestro Jakarta Timur telah memberitahukan, Linda juga bisa melapor sebagai korban penganiayaan Abdul.

"Tapi karena fokus saya yang penting anak ini (RPP), jadi saya enggak buat. Kalau di kasus Abdul saya sebagai pelapor, kembaran saya jadi saksi," aku Linda Sari.

Linda menyatakan, tak masalah luka akibat terkena lemparan bangku, dia kini hanya memikirkan bagaimana agar RPP memiliki masa depan cerah.

Kronologi Lengkap Ibu Tewas Dianiaya Tetangga Pakai Balok Kayu, Demi Bela Anak Karena Dikatai Juling

Pihak keluarga juga berharap jajaran Satreskrim Polrestro Jakarta Timur segera menetapkan Ade Rohmah Widyaningsih (40) jadi tersangka.

Ade yang berstatus istri siri Abdul tak hanya diam saat RPP dianiaya, dia sudah lama memaksa RPP bekerja hingga menelantarkannya.

Buruknya perlakuan Abdul dan Rohmah membuat bocah warga Kecamatan Duren Sawit itu hingga kini masih trauma dan ketakutan.

"Saya juga baru tahu kalau anak ini dipaksa kerja pas saya tanya. Katanya pagi dipaksa bangun, ikut ibunya kerja jadi asisten rumah tangga. Makanya saya mau dia dipenjara juga," terang Linda Sari.

Serius dengan Aurel, Atta Halilintar Bongkar Obrolan 4 Mata Bersama Anang Hermansyah: Minta Restu?

 RPP Kerap Dianiaya

Tante RPP, Linda Sari, perlakuan buruk yang kerap kali diterima keponakannya itu.

Selain dianiaya, RPP kerap kali ditinggal pergi jalan-jalan oleh orangtuanya.

"Kalau Abdul, ibu (Rohmah), sama anak kandung ibunya pergi jalan-jalan korban ini enggak pernah diajak. Pernah pas mereka pergi korban dikunciin, akhirnya tidur di tempat nenek," beber Linda Sari.

Lebih lanjut, Linda Sari menuturkan sikap Abdul dan istrinya yang memaksa anak bekerja.

Abdul Mihrab (40) bersama istri sirinya Ade Roma Widyaningsih kerap kali membangunkan RPP pukul 08.00 WIB lalu membawa putri kandung itu ke rumah bosnya untuk bekerja.

Di sana, Rohmah meminta RPP membuang sampah dan mengerjakan pekerjaan rumah tangga lain yang harusnya tak dikerjakan korban.

"Kalau ditegur alasannya untuk mendidik anak. Padahal anak kandungnya yang usia 10 tahun enggak disuruh kerja," ujar Linda Sari.

Halaman
1234

Berita Terkini