Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, JATINEGARA - "Kalau enggak ada dia, saya enggak bisa makan. Mau melakukan apapun enggak enak rasanya".
Itulah hal keluar pertama kali di awal perbincangan dengan Rawu (69) di sekitaran Halte Busway Penas Kalimalang, Jatinegara, Jakarta Timur.
Rawu merupakan bapak lima anak asal Subang, Jawa Barat.
Selepas kepergian istrinya, Sarimanah pada tahun lalu, ia membawa cucunya, Septian Pratama (7) ke Ibu Kota.
• Bocoran Soal Tes SKB CPNS 2019 dari Surat Edaran Kemenpan RB, BKN Sebut Itu Benar
"Belum lama di sini. Habis istri meninggal karena komplikasi baru saya merantau ke sini dan tinggal di Prumpung," katanya di lokasi, Selasa (11/8/2020).
Dengan raut wajah sedih, Rawu menjelaskan Septian sudah diurusnya sedari kecil.
Ketika usianya menginjak 40 hari, menantunya meminta izin ke Jakarta dengan alasan mencari usaha.
"Titip anak saya, saya mau ke Jakarta. Mau cari usaha biar punya uang," ucap Rawu menirukan suara menantunya.
Tanpa pikir panjang, ia pun mengizinkannya.
• Sekelompok Remaja Tawuran Sambil Berenang di Laut Cilincing, Kapal Nelayan Rusak Kena Lemparan Batu
Apalagi kondisi ekonominya saat itu terbilang sulit, sehingga tanpa banyak bertanya Rawu merelakan menantunya menyusul sang suami, Rano ke Jakarta.
Sayangnya, Rawu dan istrinya harus menelan kekecewaan.
Hal ini lantaran selama bertahun-tahun baik anak dan menantunya tak mengirimkan uang untuk keberlangsungan hidup sang cucu di kampung halaman.
"Sejak saat itu saya rawat sampai sebesar ini. Sunat dan segala macamnya saya yang tanggung karena mereka berdua enggak pernah kirimi uang selama ini," jelasnya dengan raut wajah sendu.
• BPBD DKI Terbitkan Peringatan Potensi Angin Puting Beliung di Jakarta Sampai Rabu 12 Agustus
Tak mau berburuk sangka, Rawu dan istrinya coba memahami kondisi anaknya dan tak berharap banyak kepada mereka.