Apalagi kata Yusri, NL diketahui juga menggelapkan uang pajak perusahaan yang seharusnya disetorkan ke dinas pajak atau pemerintah.
"Karenanya beberapa kali korban mendapat teguran dari dinas pajak Jakarta Utara," kata Yusri.
Dengan itulah, korban juga mengancam NL akan melaporkannya ke polisi atau penggelapan dana pajak itu.
"Jadi NL juga takut dilaporkan polisi atas uang pajak yang digelapkannya, ini jadi motif kedua, merencanakan membunuh korban," kata Yusri.
Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana mengatakan almarhum ayah Nur Luthfiah (34) alias NL, dalang pembunuhan bos ekspedisi pelayaran PT Dwi Putra Tirtajaya, Sugianto (51), diketahui adalah seorang guru yang sangat disegani di Lampung. Dimana memiliki lembaga pendidikan atau padepokan di sana.
Karena itu pulalah, kata Nana, NL tidak terlalu sulit mencari orang-orang yang mau membantunya menghabisi Sugianto.
"Sebab semua pelaku termasuk suami siri NL yakni R, adalah bekas murid ayah NL.
"Mereka semua hormat dan segan dengan ayah NL. Jadi menuruti kemauan NL. Kata mereka ini adalah bagian dari perjuangan," kata Nana di Mapolda Metro Jaya, Senin (24/8/2020).
Polisi pun kini masih mendalami kasus tersebut serta menyelidiki adanya kemungkinan tersangka lain.
"Kita masih dalami dan pemberkasan masih berjalan. Apakah kemungkinan ada tersangka lain, masih kita susun dan kita dalami terus," kata Yusri di Mapolda Metro Jaya, Rabu (26/8/2020).
Selain itu kata Yusri, pihaknya juga mendalami ada tidaknya motif lain selain dua motif utama NL.
Dua motif itu adalah, NL merasa sakit hati karena kerap dimarahi korban dengan kata-kata kasar dan pernah diajak berhubungan intim.
Motif lainnya karena NL diduga menggelapkan pajak uang perusahaan, dan diancam akan dilaporkan ke polisi oleh korban.
"Kita juga masih mendalami terus motif daripada pembunuhan, yang memang didalangi oleh NL sendiri," kata Yusri.
Gelapkan uang Perusahaan Rp1,8 Miliar