Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, MENTENG - Petang baru saja merambat, warung tenda kaki lima Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih atau kini disingkat Nasi Goreng Kambing Bonsir sudah berjualan.
Nasi goreng ini memang terkenal legendaris. Katanya, Nasi Goreng Kambing Bonsir ini sudah ada sejak tahun 1958.
Saat saya mampir ke warung tenda itu, ada dua wajan berukuran besar langsung menyapa.
Satu wajan berisi nasi goreng yang sudah matang sedangkan wajan satunya berisi nasi yang baru akan dimasak.
Saat pengunjung membeli, pelayan langsung menuangkan nasi goreng dari wajan ke dalam boks makanan berbahan kertas.
Sedangkan di wajan satunya, pelayan tengah sibuk mengaduk-ngaduk nasi membuat nasi goreng.
Kepulan asap dan aroma rempah seketika menyeruak begitu juru masak itu mengaduk nasi berulang kali agar bumbunya merata.
Ia memakai sudip berbentuk rata atau dalam bahasa jawanya menggunakan susruk.
Menariknya, nasi goreng kambing ini bahkan sudah matang sebelum pembeli memesannya.
Jadi ketika memesannya, pelayan hanya tinggal menuangkannya dan menyajikan kepada pembeli. Tidak perlu menunggu lama.
Tentu berbeda dengan kebanyakan nasi goreng yang baru akan dimasak begitu pembeli memesannya.
Di tengah pandemi saat ini, pihak warung tenda memang tidak menyediakan meja makan dan piring beserta alat-alat makan untuk bersantap di tempat.
Mereka diarahkan untuk take away bukan dine in. Namun, bila ingin makan di tempat, pengunjung bisa sambil duduk menyantap nasi dari boks makanan di bangku panjang.
Selain itu, bisa juga menyantapnya di dalam mobil.