Didatangi 2 Orang Bertopeng Sarung Dini Hari, Kakek di Bima Sontak Kocar-Kacir Selamatkan Anak Istri

Penulis: Muji Lestari
Editor: Siti Nawiroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

suasana Pasca pembakaran rumah yang diduga dukun santet di Desa Sai, Bima(Kasubsektor Soromandi Zulkifli)

TRIBUNJAKARTA.COM - Nasib nahas dialami seorang kakek berinisial SJ (50) di Desa Sai, Kecamatan Soromandi, Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Ia tak menyangka kedatang dua orang pada malam itu membawa keluarganya dalam celaka.

Rumah Kakek SJ tiba-tiba saja dibakar oleh warga pada Kamis (3/9/2020).

Disampaikan Kasubsektor Soromandi, Zulkifli, kejadian tersebut berawal pada malam Kamis dini hari.

Saat itu korban SJ sedang tidur di kolong rumah panggungnya.

Sekira pukul 02.00 WITA, SJ didatangi dua orang yang menggunakan penutup wajah sarung.

"Korban SJ berbaring di bawah kolong rumahnya, korban melihat dua orang yang tidak dikenal dengan menggunkan topeng sarung," kata Zulkifli.

Ibu Pukul Anak Kandungnya Karena Tak Paham Matematika, Sang Anak Menangis saat Ibu Diperiksa Polisi

Saat itu, korban sempat menegur pria bertopeng itu, dengan menggunkan bahahasa Bima siapa di luar itu.

Namun, kedua orang tersebut diam tidak merespons.

Selang beberapa menit, tiba-tiba sekitar 50 orang datang menghampiri rumah korban, dan melempari rumah tersebut sambil mengeluarkan kata-kata kotor.

Bukan tanpa alasan segerombolan warga menyatroni kediaman SJ malam-malam.

Ilustrasi (Net)

Pasalnya warga tersebut mendapati informasi bahwa SJ merupakan seorang dukun santet.

Warga yang termakan kabar burung tersebut, menuduh SJ dukun santet tanpa bukti yang jelas.

tuduhan itulah yang menatik emosi warga hingga berbuat anarkis terhadap SJ.

Melihat banyak orang yang datang menyerang kediamannya, SJ langsung lari menyelamatkan diri ke kampung sebelah.

Khawatir warga bertindak makin anarkis, SJ juga membawa lari keluarganya ke Dusun Riando.

Saat itulah warga yang bertindak tidak terkendali membakar rumah SJ.

Dituding Dukung Santet, Rumah Kakek Disambiti dan Dibakar Warga hingga Uang Ikut Terbakar

Lapor Polisi

SJ yang khawatir akan keselamatan keluarganya kemudian melapokan kejdian tersebut ke polisi.

Polisi yang mendapatkan laporan langsung menuju lokasi untuk menenangkan warga.

Sedangkan SJ yang sudah diketahui keberadaanya kemudian dibawa ke tempat yang lebih aman.

Untuk menghindari amukan massa, anggota Subsektor Soromandi saat ini telah mengantar korban beserta istri dan anaknya untuk mengamakan diri di tempat keluarganya di desa lain.

suasana Pasca pembakaran rumah yang diduga dukun santet di Desa Sai, Bima(Kasubsektor Soromandi Zulkifli) ((Kasubsektor Soromandi Zulkifli))

Polisi hingga saat ini masih menyelidiki kasus tersebut.

"Untuk sementara sedang mengumpulkan barang bukti dan keterangan saksi, dan untuk korban akan memberikan laporan pengaduan," kata Zulkifli.

Akibat pembakaran itu, korban mengalami kerugian yang cukup besar.

Diketahui, di dalam rumahnya tersimpan uang Rp 200 juta yang ikut terbakar.

TERUNGKAP Siasat Dukun Pesugihan Cabuli Bocah SD di Probolinggo, Rekam Aksi Bejat Pakai Ponsel

Sejumlah barang berharga lainnya seperti laptop, TV, sepeda motor turut hangus terbakar.

Zulkifli mengimbau kepada warga Soromandi agar selalu bijak dalam menerima informasi yang belum pasti kebenarannya, terlebih Bima akan melaksanakan Pilkada.

"Hilangkan kebiasaan main hakim sendiri. Mari sama-sama kita jaga situasi kamtibmas di wilayah Soromandi agar senantiasa aman terkendali jelang pilkada damai di daerah kita tercinta," kata Zulkifli

Kasus Serupa

Dicurigai Jadi Dukun Santet, Kakek di Lumajang Tewas Ditebas Usai Ikut Tahlilan

Seorang kakek warga Desa Kalidilem, Kecamatan Randuagung, Lumajang, Jawa Timur ditemukan tergeletak dalam kondisi tak bernyawa, Sabtu (16/11/2019) malam.

Kakek bernama Mursam (64) ditemukan tewas bersimbah darah di jalan desa setempat.

Korban diduga dibunuh orang tak dikenal.

Penampilan Barbie Kumalasari Usai Sulam Bibir Curi Perhatian, Irfan: Kayak Banci Ditonjok Satpol PP

Peristiwa itu pun dilaporkan pada pihak kepolisian.

Hingga Minggu (17/11/2019) malam, pihak kepolisian masih belum menemukan siapa terduga pembunuh Mursam.

Saat ditemukan, terdapat luka akibat sabetan senjata tajam di leher dan pundak Mursam.

Kematian Mursam pun menimbulkan isu soal Mursam yang diisukan sebagai dukun santet.

Mbah Gembong, Paranormal Asal Gunungkidul Ditemukan Membusuk di Rumahnya: Meninggal Seminggu Lalu

Mursam Dicurigai Sebagai Dukun Santet

Isu Mursam adalah dukun santet bermula dari cerita empat tahun lalu.

Saat itu Mursam tinggal di rumah H Ismail, tetangganya.

Namun tak berselang lama Mursam tinggal di sana, H Ismail meninggal dunia.

Pihak keluarga yang curiga akhirnya mengusir Mursam dari rumah duka.

Diusir dari rumah H Ismail, Mursam sempat tidur di gubuk penarikan amal.

Setelah itu, Mursam akhirnya menumpang di rumah H Husein di Desa Kalidilem kurang lebih enam bulan.

Betrand Peto Dapat Penghargaan Pertama di ADI 2019, Ruben Onsu: Jadi Tanggung Jawab Besar

Namun kejadian yang sama seperti di rumah H Ismail kembali terulang.

Tiba-tiba H Husen pun meninggal dunia.

Setelah 40 hari kematian H Husen, Mursam pun meninggalkan Desa Kalidilem.

Mursam diusir oleh warga setempat karena dicurigai sebagai dukun santet.

Setelah diusir oleh warga Desa Kalidilem kurang lebih selama empat tahun, Mursam pun kembali ke desa tersebut.

Mursam kembali ke desa tersebut lantaran ada kerabatnya yang meninggal dunia.

Ia pun mengikuti acara tahlilal kematian kerabatnya tersebut.

Penampilan Barbie Kumalasari Usai Sulam Bibir Curi Perhatian, Irfan: Kayak Banci Ditonjok Satpol PP

Setelah mengikuti tahlilan di malam hari, Mursam begadang dengan beberapa warga.

Saat begadang tersebut, Mursam tiba-tiba pamit ke belakang untuk ke kamar mandi.

Namun Mursam tidak pernah kembali lagi ke tempat tersebut.

Sekira pukul 22.45 WIB, warga menemukan Mursam tergeletak di tengah jalan desa dekat tempat tahlilan kerabatnya tersebut.

Mursam ditemukan warga dalam kondisi sudah tidak bernyawa.

Tubuhnya bersimbah darah dan terdapat luka akibat senjata tajam di leher dan pundak.

Penemuan mayat Mursam pun dilaporkan warga ke pihak kepolisian.

Tak lama berselang, Tim Cobra Polres Lumajang pun datang ke lokasi kejadian.

Polisi pun mengevakuasi jasad korban dan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara.

Kapolres Lumajang, AKBP M Arsal Sahban mengatakan, korban diduga dibunah karena isu yang menyebut Mursam adalah dukun santet.

Hampir sebagian besar warga desa meyakini Mursam memiliki ilmu hitam.

“Korban dibunuh karena isu dukun santet. Sebagian besar warga Desa Kalidilem meyakini Mursam memiliki ilmu hitam karena beberapa tahun yang lalu beberapa warga meninggal karena korban menginap di rumahnya," terang Arsal, Minggu (17/11/2019) dikutip TribunJakarta dari Surya.

Kecelakaan di Pamulang Tangsel, Mobil Serempet Sepeda Motor Lalu Tabrak Angkot, Sopir Terluka Parah

Arsal sangat menyayangkan sikap warga yang menghakimi korban tanpa ada bukti yang kuat.

"Tapi seharusnya kita tak boleh menghakimi orang lain sebagai dukun santet, apalagi tak ada fakta yang konkret yang mengatakan dia adalah dukun santet," kata Arsal.

 (TribunJakarta/Kompas.com)

Berita Terkini