"Di Wisma ini kita ada 11 lantai, 155 kamar. Tapi yang terpakai untuk nanti isolasi ada 56 kamar dengan total kapasitas 111 orang atau 120 orang atau bed," kata Paimun saat ditemui di lokasi, Selasa (29/9/2020).
Menurut Paimun, saat ini pihaknya sudah membereskan kamar-kamar yang akan ditempati tersebut.
Selain itu, ada beberapa bagian di wisma tersebut yang harus dibenahi, terutama terkait interiornya.
"Karena ini kawasan seperti hotel, kita tadi lihat ada lantai karpet yang harus ditutup, karena kan nggak boleh ada karpet di bawah," kata Paimun.
"Kemudian bahan-bahan yang sifatnya nyimpan virus kan harus dibersihkan, ada kursi-kursi kain juga akan kita perbaiki, jadi masih butuh beberapa proses untuk perbaikan," sambungnya.
Persiapan Wisma Jakarta Islamic Centre untuk dijadikan tempat isolasi pasien Covid-19 juga tak terlepas dari peyemprotan disinfektan.
Pengelola telah rutin menyemprot wisma tersebut sebagai salah satu protokol kesehatan pencegahan virus corona.
"Kita berharap bisa mendukung, men-support keinginan Pak Gubernur menjadikan pengentasan Covid-19 ini bisa dengan baik, bisa diselesaikan, dan kita bisa sama-sama berharap nanti di DKI bisa hilang Covid-19 ini," kata Paimun.
• Riwayat Jakarta Islamic Centre: Lokasi PSK Tebar Pesona yang Bakal Jadi Tempat Isolasi Pasien Corona
Patuhi 3M
Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), meminta masyarakat untuk konsisten menaati protokol kesehatan dengan memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air menggalir, serta menjaga jarak aman (3M).
Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo, Widodo Muktiyo berharap, protokol kesehatan tersebut dijalankan sebagai budaya baru dalam kehidupan di masyarakat.
"Sama seperti memakai masker dan mencuci tangan, patuh jaga jarak harus kita jadikan gaya hidup baru. Ini menjadi tantangan buat kita semua, harus konsisten untuk tidak berkumpul atau berkerumun," ujar Widodo dalam keterangannya, Rabu (30/9/2020)
Widodo berharap, budaya menerapkan 3M tersebut bisa menekan angka penularan Covid-19. Menurut dia, Indonesia dikenal sebagai bangsa berbudaya yang gemar berkumpul, sehingga sosialisasi dan kampanye jaga jarak membutuhkan upaya lebih keras lagi.
Dia juga mengajak masyarakat semakin berperan dalam membantu pemerintah, untuk mendisiplinkan warga dalam menerapkan protokol kesehatan.
Catatan Redaksi: Bersama-kita lawan virus corona. Tribunnews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).