Laporan Wartawan TribunJakarta.com Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG SELATAN - Tak semanis janji tante, dua gadis gagal jadi sales properti dan terpaksa jadi kupu-kupu malam di Tangerang Selatan.
Di masa pandemi Covid-19, AR dan WP bukan main senangnya karena dijanjikan kerja di bidang properti.
Malahan, akomodasi mereka disediakan selama kerja berupa mes.
Janji tinggal janji, keduanya justru menjadi kupu-kupu malam dan wanita panggilan.
Terpaksa menghadapi kenyataan pahit itu, AR dan WP pun hanyut dalam dunia barunya.
Selama lima bulan, kedua wanita malang itu harus meladeni berbagai macam pria hidung belang yang memesan jasanya.
• Syok Berat Nemu Mayat Bayi Terlindas Mobil, Nana Mirdad Beri Pesan Menohok ke Pelaku yang Membuang
Setiap hari, mereka bisa kencan dengan dua pria sekaligus.
Cerita AR dan WP diungkap oleh Hartina Hajar, Kasi Perlindungan Hak Perempuan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DPMP3AKB).
"AR mengaku selama lima bulan. Dia sudah mendapatkan sekitar 20 pelanggan," ucap Hartina kepada TribunJakarta.com, Kamis (1/10/2020).
"Sedangkan WP mendapatkan orderan satu sampai dua orang sehari," ia menambahkan.
Keduanya digaruk oleh Tim Pengawasan dan Pengendalian Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) Tangerang Selatan.
Petugas menjaring dua wanita penjaja seks tersebut di salah satu hotel di bilangan Serpong.
Mereka kedapatan tengah menunggu pria hidung belang di kamar hotel.
• Nadya Mustika yang Tengah Hamil Muda Main ke Sawah, Iis Dahlia Beri Peringatan Kocak: Awas Neng
Tempat kencan singkat tersebut sudah dipesan melalui aplikasi online.