Hartina membenarkan, AR dan WP terbuat janji wanita yang akrab disapa tante.
Mereka dijanjikan bekerja di bidang properti.
"Mereka ditawari kerja di agen properti," ucap Hartina.
"Keduanya disediakan mes di salah satu penginapan di serpong."
"Tetapi mereka tidak dipekerjakan di properti, melainkan sebagai wanita panggilan," imbuhnya.
Hartina tengah mendalami apakah ada unsur TPPO pada kasus AR dan WP.
"Diduga terindikasi terlibat TPPO, dia hanya sebagai korban," ujarnya.
Pelanggan Kebanyakan Seusia Almarhum Ayah
Bisnis prostitusi memang menjadi jalan pintas yang menjanjikan karena mudah mendapatkan uang.
• Kasat Sabhara Resign Karena Dimaki Kapolres Blitar, AKBP Ahmad Fanani: Baru Pertama Saya Tegur
Setidaknya itu alasan Dinda. Masih muda, segar dan terawat, ia berani jual mahal dan mematok Rp 1,5 juta kepada pelanggan cinta sekejap.
Sudah dua bulan terakhir ini Dinda terjun dalam bisnis prostitusi di sebuah apartemen di Tangerang.
Selama ini ia menawarkan dirinya via aplikasi pertemanan MiChat.
Dara manis yang mempercantik tubuhnya dengan rajah itu sibuk di akhir pekan karena pelanggannya bisa 5 sampai 8 orang.
"Kalau hari-hari biasa paling banyak 4 tamu," ungkap Dinda yang berusia 19 tahun ini melansir Warta Kota pada Kamis (20/8/2020).
Gadis berdarah Medan ini mengaku hanya sedikit dari mereka yang muda, ganteng, sopan dan baik hati.