TRIBUNJAKARTA.COM - Pesinetron Marshanda mengungkap kisah sebenarnya terkait penjemputan paksa yang melibatkan tiga karyawan rumah sakit jiwa.
Peristiwa penjemputan paksa ini terjadi di apartemennya, Puri Casablanca pada 26 Juli 2014.
Sekitar 6 tahun berlalu, Marshanda kini mulai berani buka suara terkait kisah sebenarnya.
TONTON JUGA:
Dilansir dari program acara Nyonya Boss pada Senin (2/11), Marshanda mengungkapkan kisah tersebut kepada Nia Ramadhani.
"Gue sampai nanya ke teman gue tentang video lo yang marah dan macam-macamnya, menurut gue secara logika kita sering banget lihat ada yang nangis dan sebagainya. Tetapi Marshanda juga begitu tetapi lebih cepat aja cuma dibuat image Marshanda gila," ujar Nia Ramadhani.
Baca juga: Pesan Pedas Nia Ramadhani karena Jessica Iskandar Kerap Nangis, Soroti Sikap Richard Kyle Selama Ini
"Mereka baru menemukan enaknya melakukan itu, ternyata bisa merasakan perasaan bebas. Nah 2009 itu yang gue rasakan," aku Marshanda.
Nia menilai, video yang mengekspresikan perasaan itu merupakan hal lumrah, namun yang membuat persepsi Marshanda gila itu karena pernyataan orang tua pameran Lala di Sinetron Bidadari.
FOLLOW JUGA:
"Orangtua lo sendiri yang menyebutkan seperti itu. Bagaimana perasaannya?" tanya Nia.
"Jadi itu terjadi ketika proses perceraian. Prosesnya itu gue masukkin gugatan cerai, terus tiga bulan kemudian gue melepas hijab, proses perceraian berlanjut dan banyak masalahnya dalam waktu satu tahun."
"Di 2009 gue didiagnosa alami bipolar disorder, selama berjalan waktu gue mau tetap sehat dan stabil dengan cara yang sehat," jelas Marshanda.
Baca juga: Warisan Putri Delina dari Sule, Rumah Kontrakan Terdiri dari 2 Lantai dengan Harga Sewa Segini
Mantan istri Ben Kasyafani mengakui, bipolar disorder tak menganggunya namun ia merasakan banyak orang sekitarnya yang tak kuat dengan banyaknya energi yang dimiliki.
"Jadi intensitas emotion gue itu lebih banyak terus lingkungan keluarga yang kebanyakkan akademisi, bussiness man yang bukan main emosi seperti kita pekerja seni. Mereka melihatnya 'kok ini anak bisa mengeluarkan emosi yang dia punya', terus mereka gak berani ketika melihat gue begitu," terang Marshanda.
Waktu itu, keluarga mengira Marshanda sedang mengalami gangguan kejiwaan dan tidak bisa mengontrol diri sendiri.