Penelitian selama puluhan tahun menunjukkan, diet ini dapat mengurangi risiko berbagai penyakit kronis terkait usia.
Sebutlah penyakit jantung, diabetes, kanker, dan penurunan kesehatan mental.
Satu penelitian juga mengaitkan diet mediterania dengan penurunan risiko obesitas sebesar 30 persen pada wanita perimenopause dan pascamenopause.
Diet mediterania mengungguli banyak diet populer lainnya, karena tidak ada kelompok makanan atau minuman yang dilarang.
Baca juga: Pernikahan Tak Direstui Karena Yatim Piatu, Ibu Hamil Bernasib Tragis saat Cari Ibu Tiri di Jakarta
Bahkan, mengonsumsi anggur merah secukupnya tetap diperbolehkan.
2. Diet DASH
Menurut CDC (Centers for Disease Control and Prevention), penyakit jantung adalah salah satu penyebab utama kematian wanita di atas 50 tahun.
Terlebih lagi, tingkat tekanan darah tinggi (hipertensi) yang menjadi faktor risiko utama penyakit jantung akan meningkat secara signifikan setelah menopause.
Pendekatan dengan diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension) adalah asupan kandungan natrium yang rendah.
Diet ini hanya berfokus pada makanan yang kaya kalsium, kalium, serta magnesium untuk menurunkan tekanan darah.
Batasan natrium juga bervariasi tergantung pada kebutuhan pribadi.
Sementara beberapa orang membatasi asupan natrium mereka tidak lebih dari 2.300 mg per hari, yang lain hanya 1.500 mg.
Kedua angka tersebut juga sejalan dengan rekomendasi natrium dari American Heart Association.
Diet ini terdiri dari sayuran, buah, produk susu rendah lemak yang diikuti dengan biji-bijian, polong-polongan, kacang-kacangan, ikan, dan unggas dalam jumlah sedang.
Daging merah dan makanan manis biasanya tidak dianjurkan, tetapi kadang-kadang diperbolehkan, kecuali daging yang diproses atau diawetkan.